Pemanfaatan Data Satelit Himawari 8 Untuk Mendeteksi Sebaran Asap di Barito Utara
Main Authors: | Wulandari, Ayu Vista, Susilowati, Reni, Pamungkas, Cahyani Dian, Sunardi, , Lidiano, Renysa, Auyudy, Ivan, Maulidi, Qomar, Handayani, Nelly |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/8952/1/S0012-20.pdf.pdf http://repository.ut.ac.id/8952/ |
Daftar Isi:
- Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada banyak wilayah di Indonesia mengakibatkan timbulnya bencana kabut asap. Fenomena tersebut dirasa cukup mengganggu aktivitas masyarakat khususnya yang berada di sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Selain banyaknya masyarakat yang terkena penyakit ISPA, jarak pandang mendatar (visibility) yang sangat rendah pun mengakibatkan aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Stasiun Meteorologi di wilayah Kalimantan Tengah mencatat visibility terendah mencapai 100 m yang terjadi di wilayah Barito Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi sebaran asap melalui citra satelit Himawari 8 untuk mengurangi dampak buruk sebaran asap tersebut. Metode yang dilakukan yaitu dengan membandingkan data sebaran hotspot dengan hasil citra RGB false colour (1 kanal visible dan 2 kanal near infrared) dan trajektori sebaran asap dengan memanfaatkan aplikasi SATAID GMSLPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi sebaran asap melalui citra RGB dan data hotspot menunjukkan kesesuaian dengan arah pergerakan angin. Walaupun lokasi sebaran asap hanya memiliki sedikit hotspot seperti wilayah Barito Utara, namun dengan arah angin yang dominan bergerak dari arah Tenggara dan Selatan meyebabkan sebaran asap berkumpul di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah. Dapat diasumsikan bahwa penggunaan citra satelit Himawari 8 dianggap cukup mampu untuk mendeteksi sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.