Pengaruh Model Pembelajaran Time Assisted Individualization (TAI) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Minat Belajar Peserta Didik Kelas V pada Mata Pelajaran IPA di SDN 2 Sadar Sriwijaya Kecamatan Bandar Sribhawono
Main Author: | Istiniawati, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/8796/1/43785.pdf http://repository.ut.ac.id/8796/ http://repository.ut.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan pemecahan masalah IPA peserta didik dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik dibandingkan kemampuan pemecahan masalah IPA peserta didik dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Mekanistik, (2) kemampuan pemecahan masalah IP A peserta didik dengan minat belajar tinggi dibandingkan dengan minat belajar sedang, kemampuan pemecahan masalah IPA peserta didik dengan minat belajar tinggi dengan minat belajar rendah dan kemampuan pemecahan masalah IPA peserta didik dengan minat belajar sedang dengan minat belajar rendah, (3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan mekanistik terhadap minat belajar peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu quasy eksperiment dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas V SDN 2 Sadar Sriwijaya Kecamatan Bandar Sribhawono, dengan teknik simple random sampling terpilih kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas kontrol. Data hasil angket dan tes kemampuan pemecahan;. masalah dianalisis menggunakan uji analisa varians dua jalur berbantuan sofrniare SPSS 17.0. Berdasarkan analisis data ditemukan hasil-hasil sebagai benkut. Pertama, kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran TAI lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran mekanistik pada pokok bahasan gerak hewan. Kedua, kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan kategori minat belajar tinggi, sedang, dan rendah sama baiknya. Ketiga, tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan minat belajar tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik.