Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Creative Problem Solving Dengan Pendekatan Saintifik Bermuatan Karakter Kemandirian Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Main Author: | Budianto, Untung Teguh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/7777/1/43433.pdf http://repository.ut.ac.id/7777/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan informasi yang diperoleh dari daya serap ujian nasional pada tahun 2015 dan 20I6 yang rendah serta pengamatan dari guru kelas XI MIPA dijumpai pernahaman siswa dalam mencerna masalah yang berkaitan dengan materi aturan pencacahan kurang. Tujuan penelitian menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan model Creative Problem Solving (CPS) dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakun model 4D yang dimodifikasi menjadi 3D terdiri dari tahap pendefinisian, perancangan dan pengembangan. Jenis perangkat yang dikembangkan adalah : (1) Silabus; (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) Lembar Keija Siswa (LKS); dan (4) Buku Siswa (BS); dan (5)Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Moga kelas XI MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Variabel penelitian ini adalah kemandirian (X), dan hasil tes kemampuan memecahkan masalah (Y). Perangkat pembelajaran valid ditentukan berdasarkan rata-rata skor validasi ahli dengan kategori baik dan perangkat pembelajaran praktis dilihat dari rata-rata skor kepraktisan yang didapat dari angket respon siswa dan pengamatan pengelolaan pembelajaran oleh guru sedangkan untuk perangkat pembelajaran yang efektif menggunakan uji proporsi, uji banding, uji regresi dan uji gain. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid menurut validator; (2) perangkat dikatakan praktis karena respon siswa positif dengan skor 84,72% dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan skor 4,13 termasuk tinggi; (3) penggunaan perangkat pembelajaran model CPS dengan pendekatan saintifik adalah efektif, ditandai dengan tercapainya: (a) siswa mencapai ketuntasan secara individual (nilai minimal 70) maupun klasikal, (b) kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas yang menggunakan perangkat model CPS dengan pendekatan lebih baik dibanding kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelas dengan metode konvensional, (c) adanya pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 70,4%, dan (d) adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah sebesar 0,62 termasuk kategori sedang.