Analisis Kinerja Pengawas Sekolah Dalam Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Pada Sekolah Dasar di Kabupaten Nunukan
Main Author: | Akhmad, Akhmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/750/1/41615.pdf http://repository.ut.ac.id/750/ |
Daftar Isi:
- Pengawas sekolah sebagai tenaga kependidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengendalian mutu pendidikan karena berkenaan dengan tugas dan fungsinya dalam melakukan supervisi di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana pengawas sekolah menjalankan fungsi dan perannya dalam menyusun perencanaan program kepengawasan, melaksanakan supervisi. serta sejauhmana hasil kepengawasannya; 2) Untuk mendiskripsikan permasalahan pengawas secara kolektif, sehingga diperoleh gambaran upaya peningkatan kinerja pengawas sekolah dalam pengembangan mutu pendidikan di sekolah; Guna mencapai basil penelitian yang maksimal dan sempuma serta mengetahui semua gejala sebab akibat keterkaitan antar variable yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan metodelogi kuantitatif dengan pendekatan analisis statitistik diskriptif dengan mengambil sampel dalam suatu pengambilan secara random yang kemudian digeneralisasikan dalam basil penelitian tersebut. Hasil penelitian bahwa kinerja pengawas sekolah dalam menyusun program perencanaan supervisi, dan melaksanakan supervisi hingga basil pelaksanaan supervisi pendidikan pada sekolah dasar di Kabupaten Nunukan masih belurn maksimal dan dalam kategori cukup atau dalam kisaran ( 56,00 % 65,990.10). Faktor yang mempengaruhi diantaranya: rekrutmen calon pengawas sekolah yang tidak. melalui seleksi sesuai kompetensi dan profesionalisme pengawas. kualifikasi pendidikan dan kompetensi pengawas masih kurang, letak geografis daerah dan beberapa sekolah jaraknya cukup sulit dijangkau, minimnya sarana transportasi khususnya bagi kepengawasan di wilayah pedalaman, penyebaran dan penempatan pengawas sekolah yang tidak. merata di setiap kecamatan, serta minimnya biaya operasional pengawas yang berdampak terhadap motivasi pengawas sangat kurang.