Pola Pemberdayaan Kultural Ekologis Solusi Mengatasi Kerawanan Pangan Orang Rimbadi Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi
Main Author: | Rina, Astarika |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/7314/1/19.%20Rina%20Astarika.pdf http://repository.ut.ac.id/7314/ https://www.ut.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Orang Rimba atau yang dikenal dengan Suku Anak Dalam (SAD) adalah salah satu etnik tradisional yang ada di Indonesia. Orang Rimba merupakan sebutan bagi komunitas adat yang hidup dalam hutan di Provinsi Jambi. Populasi Orang Rimba terbanyak ditemukan di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), Taman Nasional merupakan kawasan konservasi biodiversity, selain juga merupakan tempat hidup bagi orang Rimba. Berbagai hasil penelitian di TNBD menunjukkan terjadiya degradasi dan kerusakan hutan akibat illegal loging, pearambahan hutan, Hutan Tanaman Industri (HTI), Transmigrasi dan perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan dan personal tanpa kontrol, sehingga menyebabkan rusaknya konservasi hutan dan orang rimba makin terdesak dan mengalami kekurangan pangan. Berbagai program pemberdayaan telah dilakukan oleh semua pihak, pemerintah, swasta ataupun LSM untuk memberdayakan Orang Rimba. Tujuan utamanya adalah agar Orang Rimba dapat berdaya untuk mencukupi kebutuhan pangannya. Pola pemberdayaan bersifat kultural ekologis berdasarkan kearifan lokal adalah solusi pemberdayaan yang tepat diterapkan untuk Orang Rimba.