Karakteristik Kelompok Masyarakat Nelayan Pole and Line dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap Ikan Cakalang di Kelurahan Tomalou Kota Tidore Provinsi Maluku Utara

Main Author: Husen, Syamsul Bakhri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ut.ac.id/697/1/41249.pdf
http://repository.ut.ac.id/697/
Daftar Isi:
  • Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) menganalisis lembaga sosial masyarakat nelayan dalam pengelolaan wilayah pesisir: (2) menganalisis ciri ekonomi masyarakat nelayan Tomalou Kota Tidore sebagai wadah dalam memanfaatkan sumberdaya wilayah pesisir, dan (3) merumuskan strategi masyarakat nelayan dalam mengelola sumberdaya pesisir guna peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan. Pengumpulan data dengan menggunakan metode survey dan wawancara terhadap nelayan sebagai pelaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama Karakteristik kelompok nelayan di Kelurahan Tomalou adalah melakukan usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Pole and Line. Kelompok nelayan ini melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut dengan menentukan fishing ground (daerah penangkapan ikan) berdasarkan hasil pemantauan juragan sebagai peminpin operasional penangkapan. Sebelum melakukan operasional penangkapan ikan dilakukan acara selamatan sebagai simbol kepercayaan masyarakat setempat. Ciri ekonomi nelayan berdasarkan hasil penelitian adalah sistem bagi hasil yang diterapkan oleh lembaga sosial kelompok nelayan Tomolou menerapkan "Sistem Bagi Dua", yaitu satu bagian pemilik kapal dan satu bagian untuk anak buah kapal. Kedua, Hasil analisis menunjukkan distribusi pendapatan antara pemilik kapal dan anak buah kapal dalam lembaga sosial kelompok nelayan Tomolou 1 : 8,3 mengacu pada undang-undang bagi hasil perikanan tahun 1964 distribusi pendapatan belum menunjukkan keseimbangan. Ketiga, berdasarkan hasil analisis SWOT strategi masyarakat nelayan dalam mengelola sumberdaya pesisir guna peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan dapat ditempuh dengan melakukan 3 kluster strategi, yaitu pemberdayaan masyarakat (community development), peningkatan kapasitas (capacity building) dan upaya pelestarian lingkungan (Continuing environment).