Kearifan Lokal dan Pembelajaran Era Digital: Antara Harapan dan Fakta (Persepsi Guru Tk di Wilayah Yogjakarta)

Main Authors: Tatminingsih, Sri, Novita, Dian
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ut.ac.id/6492/1/TING2016ST1-19.pdf
http://repository.ut.ac.id/6492/
Daftar Isi:
  • Kearifan lokal merupakan ciri khas bangsa yang harus dilestarikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses pelestarian kearifan lokal ini sangat efektif dilakukan melalui pendidikan dan proses pembelajaran, salah satunya di Taman Kanak-kanak (TK). Dalam artikel ini dibahas tentang persepsi dan pendapat guru TK dan kepala TK tentang kearifan local khususnya lagu-lagu tradisional yang terdapat di Yogjakarta sebagai fakta yang ada. Sementara seharusnya (harapan) adalah proses pelestarian ini berlangsung lebih mudah pada era digital karena majunya teknologi yang mempermudah manusia memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi dan pengetahuan. Data diperoleh melalui metode survei menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan pertanyaan terbuka. Responden adalah 50 guru TK yang tinggal dan bekerja di wilayah Yogjakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September-November 2013. Hasil penelitian menunjukkan kearifan lokal yang diidentifikasi meliputi: 50 lagu tradisional, 24 permainan tradisional, 23 tarian tradisional dan 13 cerita tradisional. Lagu tradisional yang teridentifikasi yang masih dihafal syairnya oleh responden sebanyak 16 lagu. Selain itu, hampir semua responden menyatakan tidak pernah mengajarkan lagu tradisional ini kepada anak didiknya kecuali ada even yang mengharuskan mereka mengajarkannya.Selain itu mereka mengajarkan lagu-lagu tradisional masih dengan cara manual dan tidak memanfaatkan teknologi yang canggih dan modern. Hasil ini juga menunjukkan bahwa kearifan lokal khususnya lagu tradisional di wilayah Yogyakarta sebagian besar telah dilupakan oleh para guru TK di wilayah Yogjakarta. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat sebagian mereka adalah penduduk asli yang lahir, besar hingga bekerja di Yogyakarta. Jika ini terus berlanjut maka kemungkinan besar kearifan lokal berupa lagu tradisional di daerah Yogyakarta akan hilang dan dilupakan oleh generasi berikutnya.