Pengaruh Strategi Pengajaran Menyimak Gambar Dan Lingkungan Media Terhadap Kemahiran Menyimak Gambar : Studi Eksperimental Pada Anak Sekolah Dasar Dl Kotamadya Dan Kabupaten Madiun ( 1984)
Main Author: | Sayono, Sayono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1988
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/6211/1/40060.pdf http://repository.ut.ac.id/6211/ |
Daftar Isi:
- Program pengajaran menyimak gambar memakai Metoda Pertolongan dan Metoda Penggiatan diduga dapat meningkatkan kemahiran menyimak gambar. Metoda Penggiatan merupakan penerapan langsung kaidah Teori Penyajian Komponen (CDT) dari M. David Merrill. Dengan metoda ini anak dipaksa untuk memproses rotasi ruang secara mental memakai cara "bergiat diri". Hal ini tidak menguntungkan anak yang mempunyai fungsi berfikir nonlinguistik yang rendah. Untuk menolong anak dari golongan ini dipakai metoda lain yang didisain agak berbeda, yang diberi nama Metoda Pertolongan. Pada hakekatnya, metoda ini adalah Hetoda Penggiatan yang menyediakan fasilitas pertolongan mental bagi anak. Fasilitas dan prosedur pertolongan ini dikembangkan dari kaidah pengajaran adaptif, teori Kognisi, dan teori pemrosesan lambang. Sarana ini diduga dapat mengkompensasi kekurangan fungsi berfikir nonlinguistik yang disandang oleh sementara anak. oengan memperbaiki fungsi berfikir nonlinguistiknya diharapkan dapat meningkatkan kemahiran menyimak gambar dari anak. Masing-masing dari kedua strategi ini secara umum diduga lebih efektif dibandingkan dengan Metoda Konvensional(Kontrol) , dengan catatan bahwa metoda Pertolongan lebih efektif dari Metoda Penggiatan. Efektivitas kedua metoda ini dipengaruhi oleh lingkungan media, di mana dalam lingkungan media Jarang, Metoda Pertolongan sama efektifnya dengan metoda Penggiatan. Sedangkan dalam lingkungan media Padat, Metoda Pertolongan diduga lebih efektif dibandingkan dengan Metoda Penggiatan. Hal ini menyimpulkan dugaan adanya interaksi antara strategi pengajaran dan lingkungan media. Hipotesis-hipotesis ini diuji lewat penelitian eksperimen, pada 216 anak klas VI Sekolah Dasar di Kotamadya dan Kabupaten Madiun, dalam tahun 1983-1984, dengan rnempergunakan rancangan faktorial 3 x 2 yang mempunyai model tetap. Data.yang terkumpul kemudian dianalisis memakai teknik Analisis Kovarians (ANAKOVA) dan uji Scheffe, pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa secara keseluruhan Metoda Pertolongan (X = 19,84 dan sx1= 5, 93) dan metoda Penggiatan (X2 = 19,44 dan sx2 = 5,47) lebih efektif dari Metoda Konvensional (X3 = 16,46 dan sx3 = 5,16), akan tetapi hipotesis bahwa Metoda Pertolongan lebih efektif dari Metoda Penggiatan belum berhasil diuji. Dalam lingkungan media Padat hasil penelitian menunjukkan, bahwa Metoda Pertolongan (x4 = 22,32 dan sx4 =5,68) dan Metoda Penggiatan (x5 = 22,16 dan sx5 = 5,67) lebih efektif dari Metoda Konvensional (x6 = 17,84 dan sx6 = 5,17), akan tetapi hipotesis bahwa metoda Pertolongan lebih efektif dari Metoda Penggiatan juga belum berhasil diuji. Dalam lingkungan media Jarang hasil penelitian menun) ukkan, bahwa Metoda Pertolongan (X7 = 17,36 dan sx7 = 5,25) dan metoda Konvensional (X9 = 14,93 dan sx9 = 4,05) sama efektifnya denqan Metoda Penggiatan (X8 = 16,87 dan sx8 = 4,57) akan tetapi hipotesis bahwa Metoda Pertolongan sama efektifnya dengan Metoda Konvensional belum berhasil diuji.