Evaluasi Formatif Bahan Ajar Matakuliah Translation 1 (Bing4431) Program Studi S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan

Main Authors: Mardiani, Siti Era, KARNEDI, KARNEDI
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Terbuka , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ut.ac.id/5531/1/2013_38.pdf
http://repository.ut.ac.id/5531/
Daftar Isi:
  • Dalam jangka panjang, Penelitian Hibah Bersaing (PHB) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahan ajar (cetak dan non cetak) di Universitas Terbuka (UT), khususnya bahan ajar matakuliah inti penerjemahan (translation course) yang digunakan pada Program Studi S1 Sastra Inggris bidang minat Penerjemahan. Secara khusus, melalui PHB ini (DP2M Dikti, 2013) dihasilkan sebuah bahan ajar matakuliah Translation 1 (BING4431) setelah melalui proses evaluasi dan revisi yang juga disesuaikan dengan perkembangan teori/ilmu penerjemahan (Munday, 2001; Hoed, 2006), pedagogi penerjemahan, dan teknologi pendidikan, khususnya dalam konteks pendidikan jarak jauh (PJJ). PHB ini mengadopsi paradigma kualitatif (Silverman & Marvasti, 2008) dengan menerapkan beberapa metode, yaitu metode kajian dokumen bahan ajar, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para narasumber (Oppenheim, 1992), dan survai melalui kuesioner. Studi kepustakaan atau kajian dokumen dilakukan dengan cara mengidentifikasi aspek-aspek substansi bahan ajar, desain instruksional, dan pemanfaatan teknologi pendidikan yang perlu lebih ditingkatkan kualitasnya (needs analysis). Teknik wawancara juga digunakan dengan melibatkan para stakeholder, seperti ahli materi bidang penerjemahan (Hatim, 2001), ahli desain instruksional berbasis PJJ, ahli media/teknologi pembelajaran (experts review). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan masukan (feedback) yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan bahan ajar matakuliah Translation 1 (BING4431) tersebut sehingga pada akhirnya akan dihasilkan sebuah terobosan model bahan ajar matakuliah penerjemahan (evaluasi formatif) yang kemudian dapat diadopsi ketika merevisi sejumlah matakuliah inti penerjemahan lainnya pada Program Studi yang dimaksud yang memang memiliki karakteristik yang relatif sama, yaitu praktik penerjemahan teks khusus (specialized translation) dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, dan sebaliknya (Newmark, 1988; Hatim & Munday, 2004; Kelly, 2005). Teknik survai dengan menyebarkan kuesioner secara terbatas juga dimaksudkan untuk lebih menggali respons para ahli terkait.