Pengaruh Nilai Pabean dan Jumlah Pemberitahuan Impor Barang terhadap Penerimaan Bea Masuk (Studi Kasus Kebijakan Tarif Bea Masuk Indonesia dari Australia dan Selandia Baru pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok)

Main Author: Khususdur, Misbah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ut.ac.id/278/1/41962.pdf
http://repository.ut.ac.id/278/
Daftar Isi:
  • Tesis ini membahas tentang Kebijakan Tarif Bea Masuk khususnya antara ASEAN dengan Australia dan Selandia Baru serta pengaruhnya terhadap Nilai Pabean, Jumlah Pemberitahuan lmpor Barang (PIB) dan Penerimaan Bea Masuk, terutama impor yang melalui Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok. ASEAN telah menjalin kerja sama perdagangan bebas dengan Australian dan Selandia Baru. Hal ini tercermin dalam perjanjian kerja sama perdagangan antara ASEAN dengan Australia dan Selandia Baru yang tertuang dalam AGREEMENT ESTABLISHING THE ASEAN AUSTRALIA-NEW ZEALAND FREE TRADE AREA dan ditanda tangani oleh perwakilan dari masing masing negara. Indonesia meratifikasi perjanjian perdagangan bebas ini pada tahun 2011 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011 tanggal 06 Mei 2011. Implementasi dari perjanjian perdagangan bebas ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.011/201ltanggal 20 Oktober 2011 yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.011/2013 tanggal 31 Desember 2013. Sedangkan instansi yang mengemban amanatnya yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Direktur Jenderal Bea dan Cukai menerbitkan Petunjuk Teknis mengenai mekanisme perdagangan bebas dalam kaitannya dengan penerimaan negara dalam Peraturan Direktur Jenderal Nomor PER-55/BC/2011 tanggal 20 Desember 201 I. Dengan adanya perjanjian perdagangan bebas ini maka tarif Bea Masuk yang memenuhi syarat akan menggunakan tarif preferensi dalam rangka ASEAN-New Zealand Free Trade Area yang Iebih rendah dari tarif bea masuk yang berlaku umum. Dengan demikian peneliti akan melakukan penelitian, apakah nilai pabean dan jumlah Pemberitahuan Impor Barang (PIB) bertambah atau berkurang dengan implemetasi kebijakan ini. Begitu juga dengan penerimaan Bea Masuknya, apakah semakin banyak atau berkurang, atau malah impor semakin banyak namun penerimaan negara dari bea masuk justru semakin berkurang. Tesis ini menggunakan penelitian normatif karena menitik beratkan pada studi kepustakaan, meneliti pengertian impor, perdagangan bebas, jumlah nilai pabean, jumlah Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan penerimaan bea masuk, serta menganalisanya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian ini mencakup nilai pabean dalam Cost Insurance and Freight ( CIF) USD, jumlah pemberitahuan lmpor Barang (PIB), dan jumlah penerimaan bea masuk dalam jutaan Rupiah. Kemudian permasalahan yang dibahas dalam Tesis ini adalah apakah nilai pabean dan jumlah Pemberitahuan lmpor Barang (PIB) bertambah dengan adanya kebijakan tarif ini. Begitu juga penerimaan bea masuknya, apakah semakin bertambah atau berkurang. Dengan demikian akan diketahui bagaimana hubungan antara kebijakan tarif bea masuk dengan nilai pabean, jumlah Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan jumlah penerimaan bea masuk.