Analisis Kelembagaan Pengelolaan Pemanfaatan Air Tanah Yang Berkelanjutan di Kota Semarang

Main Author: Susanto, Agus
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ut.ac.id/2401/1/fmipa201127.pdf
http://repository.ut.ac.id/2401/
Daftar Isi:
  • Kota Semarang yang terletak pada jalur koridor antara Jakarta Surabaya mempunyai luas 373,70 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 7.449 jiwa/km2, serta tingkat pertumbuhan sebesar 1,67%. Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih 80% memanfaatkan air tanah. Ada tiga sector yang paling dominan dalam pemanfaatan air tanah yaitu domestik, industri, dan hote dan restoran. Beberapa permasalahan dengan air tanah adalah pemakaian yang berlebih terutama di Semarang bagian bawah yaitu sebesar 64,0 x 106 m3/tahun, sehingga mengakibatkan penurunan muka air tanah dan permukaan tanah (2. – 5 cm/th), rob, serta intrusi air laut, dan pada tahun 2025 kota Semarang akan mengalami krisis air tanah. Untuk mengelola pemanfaatan air tanah, maka dilakukan analisis kelembagaan. Metode analisis dalam kajian ini menggunakan ISM (Interpretative Structural Modelling). Menurut pendapat pakar, terdapat 12 sub elemen yang terlibat dalam pengelolaan pemanfaatan air tanah yaitu: Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kota, Dinas ESDM Propinsi, PDAM, Industri, Hotel, Masyarakat pemakai air tanah, Dispenda, Dinas Tata kota, LSM, dan Perguruan Tinggi. Dan yang menjadi elemen kunci dalam model kelembagaan pengelolaan pemanfaatan air tanah di kota Semarang adalah: Pemerintah kota Semarang, Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah, dan PDAM