Keterkaitan Persepsi Anggota Kelompok Tani Dengan Peran Kelompok Tani Dalam Perolehan Kredit Usahatani Belimbing (Kasus Kelompok Tani di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok)

Main Author: Yani, Diarsi Eka
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ut.ac.id/2388/1/fmipa201026.pdf
http://repository.ut.ac.id/2388/
Daftar Isi:
  • Proses penyuluhan merupakan suatu proses belajar mengajar yang tidak terlepas dengan kondisi interaktif antara penyuluh dengan sasaran penyuluhan. Kegiatan penyuluhan akan lebih efektif bila dilakukan melalui kegiatan kelompok. Dalam konteks persepsi anggota kelompok tani terhadap peran kelompok tani, respon penolakan atau penerimaan terhadap peran kelompok tani dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan kelompok tani dalam mewadahi anggotanya untuk mengembangkan kemampuannya. Kemampuan anggota kelompok dalam perolehan kredit merupakan hal yang akan disajikan dalam tulisan ini, mengingat tersedianya kredit usahatani merupakan salah satu syarat pelancar pembangunan pertanian. Masalah yang dikaji dalam permasalahan ini adalah (1) faktor apakah yang berrkaitan dengan persepsi anggota terhadap peran kelompok tani?; (2) bagaimana persepsi anggota terhadap peran kelompok tani sebagai kelas belajar, unit produksi usahatani, dan wahana kerjasama?; (3) bagaimana keterkaitan persepsi anggota terhadap peran kelompok tani dengan kemampuan anggota dalam perolehan kredit hasil usahatani? Data dikumpulkan dengan metode survei. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 kelompok tani belimbing yang ada di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 40 responden. Variabel pengaruh pada penelitian ini adalah karakteristik anggota kelompok (X), yaitu pendidikan formal (X1), pendidikan nonformal (X2), motivasi (X3), manfaat yang diperoleh dari kelompok (X4). Variabel terpengaruhnya adalah persepsi anggota kelompok tani terhadap peran kelompok sebagai kelas belajar, unit produksi usahatani, dan unit kerjasama (Y1) dan kemampuan anggota dalam perolehan kredit hasil usahatani (Y2). Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial, menggunakan uji korelasi Rank Spearman pada taraf kepercayaan 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pendidikan nonformal, pendidikan formal, motivasi anggota kelompok, dan manfaat yang diperoleh tidak berhubungan nyata dengan persepsi anggota terhadap peran kelompok tani sebagai kelas belajar, unit produksi usahatani, dan wahana kerjasama. Untuk kemampuan anggota dalam perolehan kredit usahatani berhubungan nyata dengan peran kelompok tani sebagai unit produksi usahatani dan sebagai wahana kerjasama.