Dualisme Kepemimpinan di Indonesia: Pejabat Publik dan Pemimpin Parpol
Main Authors: | Susanti, Susanti, Utami, Herwati Dwi |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/2387/1/susanti_herwati_dwi_utami.pdf http://repository.ut.ac.id/2387/ |
Daftar Isi:
- Dualisme kepemimpinan yang terjadi Indonesia adalah jabatan rangkap sebagai pemimpin dalam jabatan publik dan pemimpin partai politk. Konstitusi memungkinkan seorang pemimpin partai politik menduduki jabatan publik seperti presiden atau menteri, sebab jabatan publik memuat unsur politis yang masih dipahami harus berasal dari partai politik. Dualisme kepemimpinan ini menjadi salah satu faktor penyebab rumitnya transisi demokrasi yang terjadi di Indonesia. Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya kasus-kasus korupsi yang melibatkan pemimpin publik terkait dengan partai politik yang menjadi afiliasinya. Hal tersebut relevan dengan teori Acton bahwa kekuasaan cenderung korup dan esensi utama pembagian kekuasaan oleh John Locke dan Montesquieu. Fenomena yang terjadi di Indonesia justru menunjukkan bahwa parpol yang seharusnya berfungsi sebagai sarana rekrutmen politik ternyata justru melahirkan pemimpin publik yang bermasalah. Parlemen yang anggotanya berasal dari parpol sebagai faktor penentu dalam seleksi pejabat publik ternyata terjebak dalam pragmatisme kekuasaan dan korupsi sehingga gagal melahirkan pemimpin yang nasionalis, ideologis, dan negarawan. Pembenahan ini harus dilakukan secara konstitusi, sistemik dan komprehensif. Artinya secara konstitusional harus dirancang peraturan atau undang-undang pemilu, parpol, atau peraturan lainnya yang konsisten untuk menghilangkan penyalahgunaan kekuasaan. Pada kenyataan parpol sebagai lembaga rekrutmen politik gagal melakukan pengkaderan secara berkesinambungan untuk melahirkan pemimpin yang benar-benar mengakar pada kepentingan rakyat. Parpol cenderung melahirkan pemimpin hasil polesan pemilu. Makalah ini akan membahas tentang peran partai politik dalam rekrutmen politik dengan menitikberatkan pada konsep dualisme kepemimpinan di Indonesia.