Analisis Implementasi Kebijakan Pengembangan Jeruk Siem Dalam Peningkatan Produksi Jeruk di Desa Lambodi Jaya Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan
Main Author: | Gunawas, M. Rifai |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/1896/1/40677.pdf http://repository.ut.ac.id/1896/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan pengembangan jeruk siem di Desa Lambodi Jaya Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakannya. Pengembangan tanaman jeruk siam diarahkan pada upaya mewujudkan usaha tani yang efesien dan efektif, sehingga tercipta peningkatan pendapatan petani dan hasil jeruk siem yang berdaya saing, melalui kegiatan peningkatan produktivitas dan mutu jeruk. Kebijakan ini diimplementasikan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIP A) melalui program pengembatlgan agribisnis dengan sasaran : Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura yang berwawasan agribisnis rnelalui pola Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Implementasi sebagai suatu proses pelaksanaan administrasi dalam arti tuas yang dapat dipahami pada tingkat yang lebih khusus dari suatu program. Berdasarkan pemahaman tersebut maka dapat dikatakan bahwa ada empat aspek merupakan prasyarat bagi keberhasilan proses implementasi yaitu : Komunikasi, Sumberdaya, Sikap pelaksana, Struktur trata aliran kerja/Standar Prosedur Operasional (SPO). Pada tahap implementasi terdapat faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung : (1) dukungan pimpinan, (2) komitmen para pelaksana, (3) kemampuan organisasi pelaksana, (4) dukungan masyarakat atau kelompok sasaran. Faktor penghambat :(1) banyaknya pelaku yang terlibat, (2) terdapatnya loyalitas ganda, (3) kemitraan program, (4)jenjang pengambilan keputusan. Populasi penelitian adalah petani jeruk siem di Desa Lambodi Jaya Kecamatan Lalembuu. Sampel penelitian adalah petani peserta pengembangan jeruk siem dengan pola BLMlBPLM sebanyak 45 orang, diambil dengan menggunakan teknik total sampling didasarkan dengan pertimbangan tertentu berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahawa : Komunikasi, Sumber Daya Pelaksana, Sikap Pelaksana, Tata Aliran Kerja turut menentukan keberhasilan implementasi kebijakan pengembangan jeruk siem dalam peningkatan produksi jeruk di Desa Lambodi Jaya Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan. Faktor penghambat dalam implementasi : pelaku yang terlibat cukup banyak sehingga mempengaruhi kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan. Terdapat loyalitas ganda dari petani, adanya pilihan cara dan metode lain yang dilaksanakan selain metode, cara serta mekanisme dari program yang diimplementasikan. Kemitraan program yang belum berlangsung dengan baik. Hasil penelitian diketahui bahwa sejak implementasi kebijakan program pengembangan jeruk siem dilaksanakan, belum ada upaya dari instansillembaga terkait lain untuk menjalin kemitraan program tersebut ke petani. Jenjang pengambilan keputusan belum dilaksanakan dengan baik. Faktor pendorong dalam imp I ementasi ; dukungan pimpinan, komitmen pelaksana, kemampuan instansi pelaksana dan dukungan masyarakat cukup baik dalam implementasi kebijakan pengembangan jeruk siem. Kondisi ini ditunjukan dalam pemberian bimbingan, penyuluhan tata kerja di lapangan sebagian petani telah berhasil mengimplementasikan program dan kegiatan yang sudah disampaikan. Kemampuan instansi pelaksana dalam mengimplementasikan program pengembangan jeruk siem sudah baik, meskipun masih hams dioptimalkan lagi. Hasil wawancara terungkap bahwa kemampuan instansi pelaksana dalam implementasi program pengembangan jeruk siem sudah baik jika dilihat dari sisi proses dan prosedur kerja, karena mekanisme dan tahapan pelaksanaan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Sedangkan dari sisi sumberdaya manusia masih perlu ditingkatkan lagi utamanya sisi kualitasnya. Dukungan masyarakat terhadap implementasi program sudah baik, hal ini ditunjukan oleh banyak responden menyatakan menerima implementasi program pengembangan jeruk karena telah memahami tujuan dari implementasi program.