Analisis Usaha Pembesaran Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada Keramba Jaring Apung (KJA) di Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur
Main Author: | Mudlofar, Farid |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/1537/1/40730.pdf http://repository.ut.ac.id/1537/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah produktivitas usaha pembesaran ikan mas pada keramba jaring apung (KJA) di Kelurahan Parit Mayor sesuai standar, mengetahui faktor produksi yang paling mempengaruhi produktivitas usaha, serta menyusun strategi pengembangan usaha. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dengan metode survei dan menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur untuk menjawab dua hipotesis utama, yaitu : (1) usaha pembesaran ikan mas pada KJA di Kelurahan Parit Mayor belum mencapai produktivitas yang standar, (2) faktor produksi berupa volume KJA, benih, pakan, tenaga kerja, dan obat-obatan mempengaruhi tingkat produktivitas usaha pembesaran ikan mas pada KJA di Kelurahan Parit Mayor. Subyek penelitian ini adalah usaha pembesaran ikan mas pada KJA di Kelurahan Parit Mayor yang dilakukan oleh 30 orang petani/pembudidaya. Penelitian ini menggunakan analisa data berupa analisis produktivitas, analisis fungsi produksi Cobb Douglas, dan analisis strategi (EFE, IFE, SWOT). Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) produktivitas usaha pembesaran ikan mas pada KJA di Kelurahan Parit Mayor belum mencapai standar, (2) secara simultan faktor produksi volume KJA, benih, pakan, tenaga kerja, dan obat-obatan berpengaruh terhadap produktivitas usaha. Penelitian ini membuktikan bahwa produktivitas usaha pembesaran pada KJA di Kelurahan Parit Mayor belum mencapai batas yang distandarkan karena penggunaan faktor produksi volume KJA, benih, pakan, tenaga kerja, dan obat-obatan belum dimanfaatkan secara maksimal. Alternatif strategi yang dihasilkan berupa strategi SO, ST, WO, dan WT yang selanjutnya ditawarkan kepada petani/pembudidaya untuk dipilih sesuai kondisi sumber daya, kapasitas, dan kapabilitas yang mereka miliki.