Dampak Bantuan Ternak Sapi Bibiit Terhadap Kesejahteraan Petani (Studi kasus pada kelompok tani Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan)
Main Author: | Datu, Desi Toding |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/1312/1/41457.pdf http://repository.ut.ac.id/1312/ |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang" Dampak Bantuan Ternak Sapi Bibit terhadap Kesejahteraan Petani (Studi kasus pada kelompok tani kelurahan Tanjung Harapan kecamatan Nunukan kabupaten Nunukan) dilakukan di kelurahan Tanjung Harapan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan sejauhmana upaya peningkatan kesejahteraan petani melalui penyaluran termak sapi bibit agar tepat sasaran serta menganalisis pola pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah terkait terhadap petani penerima bantuan. Penelitian ini menggunakan Paradigma Kualitatif; digunakan untuk mengetahui lebih mendalam tentang objek yang diteliti. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara kemudian dianalisis dengan menerapkan model analis data interaktif sebagaimana yang dikembangkan Miles dan Huberman (1992) yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan menghasilkan kelompok tani yang bam mencapai tahap tumbuh belum pada tahap mandiri dilihat dari aktivitas yang dilakukan kelompok tani sasaran. Dalam mengelola temaknya tergantung kepada jumlah temak yang dimiliki, artinya apabila temak hanya 1 (satu) ekor maka perhatiannya tidak sepenuhnya tercurah pada termak tersebut karena tidak: efisien dan tidak: memperlihatkan keberhasilan dalam peningkatan populasi, tetapl apablla temaknya 2 (dua) ekor atau lebih maka perhatian lebih besar pada ternak tersebut dan tentunya akan memperlihatkan hasil yang maksimal. Sehingga disimpulkan bahwa dampak bantuan ternak sapi bibit kepada masyarakat di kabupaten Nunukan dengan pola pembagian 1 ekor/KK kepada setlap anggota keiompok tani tidak memperlihatkan peningkatan kesejahteraan karena petani tidak fokus memelihara temak khususnya pada kelompok tani Sinar Seimengkadu tetapi dengan menerapkan pola pembagian 2 ekor/KK kepada setiap anggota kelompok tani, tingkat populasi ternak yang dihasilkan cukup meningkat, hal ini disebabkan karena adanya kesadaran dan perhatian dari setiap anggota kelompok untuk memelihara temaknya baik dari segi kualitas pakan, adanya pernahaman akan pentingnya teknologi inseminasi buatan serta adanya Minims dan petugas medis dan paramedis untuk melakukan pengobatan atau vaksinasi terhadap ternak dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyakit menular temak. Dengan memperhatikan temuan di atas, disarankan agar pemerintah daerah memprogramkan pola pembibitan dikombinasi dengan budidaya (penggemukan) dengan pembagian 5 ekor temak sapi, untuk bibit 3 ekor dan untuk budidaya 2 ekor. Untuk mencapai tujuan dari program dinas, pelaksanaan verifikasi dan seleksi calon penerima supaya dilaksanakan secara selektif sehingga bantuan dapat mencapai sasaran.