Pengaruh Model LAPS-Heuristik Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Persepsi Matematis Siswa Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika
Main Author: | Demiyanti, Demiyanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ut.ac.id/1296/1/41305.pdf http://repository.ut.ac.id/1296/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini didasarkan atas pemikiran bahwa siswa yang mengkonstruksi pengetahuannya sendiri akan memiliki pengetahuan yang lebih baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri tersebut adalah LAPS-Heuristik,yaitu model pembelajaran dengan cara guru memberikan pertanyaan-pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan yang terurut sehingga jawaban yang diberikan oleh siswa akan membentuk teori baru dan di duga akan mampu meningkatkan persepsi matematis siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika dan persepsi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model LAPS-Heuristik berbeda dari siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan dilakukan untuk menguji tiga hipotesis utama, yaitu ditinjau dari kemampuan awal siswa yang berbeda maka siswa yang memperoleh pembelajaran LAPS-Heuristik berbeda dari siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional dalam hal (1)kemampuan pemecahan masalah matematika. (2) persepsi matematis serta (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran LAPS-Heuristik dan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dan persepsi matematis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2012/2013. Analisis hipotesis dilakukan menggunakan dua metoda yaitu uji-t dan analisis Variansi Dua Arah (Two-Way Anova). Hasil analisis menunjukkan bahwa di kelompok kemampuan awal tinggi tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dan persepsi matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaranLAPSHeuristik dengan konvensional, sedangkan di kelompok kemampuan awal sedang dan rendah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dan persepsi matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran LAPSHeuristik dan konvensional. Kesimpulan utama dalam penelitian ini adalah bahwa untuk siswa yang memiliki kemampuan awal sedang dan rendah, model pembelajaran LAPSHeuristik dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan persepsi matematis siswa.