Status Kesehatan Gingiva Pada Penderita Sindrom Down Di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung

Main Authors: Reizena Werdiningsih, Catra; Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Hartanti, Hartanti; Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Insisiva Dental Journal , 2013
Subjects:
Online Access: http://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/561
http://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/561/709
Daftar Isi:
  • Gingivitis adalah salah satu bentuk penyakit pada gingiva yang paling sering dijumpai. Hampir semua bentuk penyakit pada gingiva disertai peradangan atau inflamasi oleh karena bakteri dari plak yang berakumulasi di daerah gingiva. Proses peradangan yang terbatas pada epitel mukosa di sekitar leher gigi dan tulang alveolar. Peradangan pada gingiva ini membuat perubahan warna pada gingiva dari merah muda menjadi merah tua sampai keunguan, kecenderungan meningkat untuk berdarah, pembengkakan serta disertai rasa sakit. Penelitianini bertujuan untuk melihat prevalensi kasus gingivitis pada penderita sindrom Down di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat analisa deskriptif dengan pendekatan cross sectional, subyek penelitian yaitu penderita sindrom Down di BBRSBG Temanggung. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pemeriksaan status kesehatan gingiva, yangdiukur menggunakan Indeks Gingiva. Data kemudian diolah dan dianalisis secara statistik dan hasilnya dilihat dari tabel frekuensi data (mean). Kasus gingivitis pada penderita sindrom Down di BBRSBG Temanggung ini berjumlah 19 responden (100%). Dari semua responden (100%) masuk dalam kategori gingivitis ringan.Dari 19 responden tersebut sebagian besar terlihat kondisi rongga mulut seperti gigi geligi yang rusak, rongga mulut kotor, susunan gigi geligi yang tidak teratur, lidah besar dan berfisure, palatum sempit. Kondisi ini dipengaruhi akibat skor IQ yang rendah antara 25-75 yang membuatnya tidak mempunyai kesadaran untuk menjaga kebersihan dirinya.