Pemanfaatan Limbah Kulit dan Daun Singkong sebagai Campuran Bahan Pakan Ternak Unggas
Main Authors: | Hermanto, Hermanto; Baristand Industri Samarinda, Fitriani, Fitriani |
---|---|
Other Authors: | Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda |
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/jrti/article/view/5610 http://ejournal.kemenperin.go.id/jrti/article/view/5610/pdf_54 |
Daftar Isi:
- Salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan pakan ternak unggas adalah dengan menggunakan bahan pakan lokal. Di Indonesia kulit dan daun singkong sudah banyak dijadikan pakan untuk ternak ruminansia baik untuk penggemukan maupun pembibitan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi pakan terbaik dan melihat pengaruh pemberian kulit dan daun singkong ke dalam bahan pakan unggas terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup ayam ras pedaging (brolier). Kulit dan daun singkong yang diperoleh dari petani atau pabrik tapioka/mocaf dibersihkan kemudian di cacah/dihaluskan lalu dikukus. Setelah dikukus dilakukan proses fermentasi dilanjutkann pembuatan pakan unggas dengan formulasi camputran 80 % kulit dan daun singkong ditambah feed basah (tepung ikan, tepung jagung, dedak dan vitamin) 20 %. Perbandingan jumlah kulit dan daun singkong untuk bahan baku pakan adalah BP 1: daun singkong 50 % + kulit singkong 50%, BP 2 : daun singkong 25 % + kulit singkong 75%, BP 3 : daun singkong 75 % + kulit singkong 25 %, BP 4: daun singkong 100 % (tanpa kulit singkong) dan BP 5 : kulit singkong 100 % (tanpa daun singkong), sedang untuk perbandingan jumlah feed basal adalah Tepung Jagung : 37% dari 20% bobot feed basal, Tepung ikan : 30% dari 20% bobot feed basal, Dedak : 31% dari 20% bobot feed basal dan Vitamin : 2% dari 20% bobot feed basal. Pakan (pellet) yang dibuat dan diuji cobakan pada ternak unggas (ayam ras broiler) yang telah berumur 20 hari, sesuai SNI 01-3931-2006 Pakan Ayam Ras Pedaging Masa Akhir (Brolier Finisher), kemudian diamati dan ditimbang bobot tubuhnya setiap 5 hari sampai ayam berumur 35 hari. Sebagai pembanding diuji cobakan juga pakan yang beredar dipasaran (komersil). Hasil formulasi pakan unggas yang terbaik adalah perlakuan BP2 yaitu formulasi yang menggunakan substrat kulit singkong 75 % dan daun singkong 25 % dengan hasil analisa kadar protein kasarnya 18,15 %. Hasil uji coba diperoleh rata-rata kenaikan bobot ayam yang diberi makan selama 15 hari dari pakan ayam berbasis limbah ikutan tanaman singkong adalah sebesar 40,89 % dan rata-rata kenaikan bobot berat ayam yang diberi makan pakan ayam komersil adalah sebesar 49,49 %.