RELIGIOUS TOLERANCE BASED ON LOCAL WISDOM: SOCIAL PERSPECTIVE OF LOMBOK COMMUNITY: Kata Kunci: Toleransi, Umat Beragama, Kearipan Lokal

Main Authors: Abdurrazak, Azhari, Sukron, Wanda, Putra, Ambakti, Lalu Suparman, Humamurrizqi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia , 2022
Subjects:
Online Access: https://jlka.kemenag.go.id/index.php/lektur/article/view/1027
https://jlka.kemenag.go.id/index.php/lektur/article/view/1027/478
Daftar Isi:
  • ABSTRACT This article examines religious tolerance based on local wisdom of the Lombok people with various beliefs, cultures, traditions, ethnicities, and religions. The people of Lombok are known to highly uphold religious tolerance through the principles of existing local wisdom. This is done in order to build a harmonious society and avoid conflicts between commu­nities. By employing descriptive qualitative design, this study collects primary data in the form of observations of people's daily lives, especially in the aspect of tolerance practice based on local wisdom by the com­munity. Secondary data is obtained from articles, newspapers, and websites related to the practice of religious tolerance in Lombok. The study finds that religious tolerance in Lombok is presented in the celebration of religious holidays, where people of other religions are included in the celebration, for example: Eid al-Fitr, Vesak, and others. The Muslim community of Lombok invite their non-Muslim neighbors to join the celebration of the halal bihalal event, the Hindus also invite their neighbors to participate in the ogoh-ogoh parade which is part of the celebration of their holiday, Christians also invite their neighbors to join in the celebration of Christmas. Analysis of the data concludes that religious tolerance based on local wisdom of the Lombok people is constructed on three aspects, namely solidarity, mutual cooperation and deliberation. Keywords: Religious Diversity, Tolerance, Local Wisdom.   ABSTRAK Artikel ini mengkaji toleransi beragama berbasis kearifan lokal masyarakat Lombok dengan ragam kepercayan, budaya, tradisi, suku, dan agama. Masyarakat Lombok dikenal sangat menjujung tinggi tole­ransi beragama melalui prinsip kearifan lokal yang ada. Hal ini dilakukan dalam rangka membentuk masya­rakat yang harmonis dan menghindari konflik antar masyarakat. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan data primer berupa pengamatan kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama pada aspek praktik toleransi berbasis kearifan lokal itu dite­rap­­kan oleh masyarakat. Data sekunder diperoleh dari artikel, koran, web, dan lainya yang terkait dengan praktik toleransi beragama di Lombok. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa toleransi ber­aga­ma di Lombok dapat disaksikan pada perayaan hari besar keagama­an, dimana umat agama lain diikutsertakan dalam perayaannya, missal: Idul Fitri, Waisak, dan lainnya. Masyarakat Muslim Lombok tidak segan mengundang tetangganya yang non-muslim untuk ikut memeriah­kan acara halal bihalalnya, umat Hindu juga mengundang tetangganya untuk ikut memeriahkan pawai ogoh-ogoh yang menjadi bagian perayaan hari besar­nya, umat Kristen juga mengun­dang tetangganya untuk ikut memeriahkan acara natalan mereka. Berda­sar­kan pada paparan tersebut, toleransi ber­aga­ma berbasis kearifan lokal ma­syarakat Lombok dibentuk berdasarkan tiga aspek, yakni solidaritas, gotong royong dan musyawarah.  Kata Kunci: Keragaman Keagamaan, Toleransi, Kearifan Lokal.
  • Toleransi dalam beragama merupakan cara umat beragam yang berlatar belakang berbeda untuk saling menghormati serta untuk saling menghargai suatu kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat. Masyarakat Lombok yang mayoritas umat islam yang tetap menjalankan toleransi beragama, serta dengan ragam umat beragama Pulau Lombok akan membuat suatu kepercayaan atau kearipan lokal akan tetap dipertahankan dan kuat dalam menghadapi masaya modern zaman ketika umat bergama tersebut bisa saling toleransi untuk menjalin masyarakat yang harmonis. Dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data-data adalah data-data dekriptif serta penggambaran mengenai kehidupan warga masyrakat Lombok sehari-hari, sehingga pendekatan yang paling cocok adalah pendekatan kualitatif. Toleransi berbasis lokal yang dilakukan oleh umat agama di Lombok seperti dengan dilihat saat Natal, warga muslim diundang untuk menyalakan lilin di gereja. Sedangkan saat Hari Raya Idul Fitri, warga Muslim juga mengundang tetangga mereka yang mayoritas Kristen untuk halal bi halal.