Kepadatan kerang lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 kaitannya dengan parameter lingkungan di Kabupaten Muna

Main Authors: Rochmady, Rochmady, Omar, Sharifuddin Bin Andy, Tandipayuk, Lodewyck S
Other Authors: Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/SIMNAS/article/view/38
http://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/SIMNAS/article/view/38/pdf
Daftar Isi:
  • Penelitian bertujuan menganalisis kepadatan kerang lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 kaitannya dengan parameter lingkungan meliputi kandungan bahan organik dan komposisi sedimen di Kabupaten Muna. Penelitian dilaksanakan di pulau Tobea dan pesisir Lambiku. Pengambilan sampel dimulai bulan Maret sampai Mei 2011 dengan interval waktu koleksi contoh sebulan sekali selama tiga bulan. Koleksi kerang lumpur contoh menggunakan metode plot trasek (Line Transect Plot) yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Plot pengamatan dibagi atas tiga kategori, yakni Plot I mewakili daerah dekat pantai, Plot II mewakili daerah peralihan dan Plot III mewakili daerah jauh dari pantai dengan interval 50 m masing-masing plot. Analisis data kepadatan menggunakan formula Krebs, hubungan kepadatan dan parameter lingkungan menggunakan analisis korelasi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan individu kerang lumpur di pulau Tobea berbeda dengan kepadatan individu kerang lumpur di pesisir Lambiku. Kepadatan kerang lumpur di pulau Tobea lebih tinggi, yakni rata-rata sebesar 33 ind m-2 atau 29-40 ind m-2. Sementara kepadatan kerang lumpur di pesisir Lambiku lebih rendah yakni sebesar 10 ind m-2 atau 8-11 ind m-2. Kepadatan individu kerang lumpur antara daerah jauh dari pantai dengan daerah yang dekat pantai relatif berbeda. Sementara komposisi sedimen dan kandungan bahan organik di pulau Tobea dan pesisir Lambiku relatif sama. Konsentrasi fosfat dan sulfur di pulau Tobea masing-masing sebesar 13,90 ppm dan 15,76 ppm. Konsentrasi fosfat dan sulfur di pesisir Lambiku masing-masing sebesar 14,55 ppm dan 17,01 ppm. Daerah yang jauh dari pantai menunjukkan kandungan bahan organik sulfur dan fosfat yang tinggi dengan kepadatan kerang lumpur tinggi.