Analisis Pertumbuhan Diameter Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) Hasil Penanaman KBR di Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara

Main Author: Niapele, Sabaria
Other Authors: Univ. Nuku
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna , 2019
Subjects:
KBR
Online Access: http://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/article/view/324
http://ejournal.stipwunaraha.ac.id/index.php/AGRIKAN/article/view/324/pdf
Daftar Isi:
  • Kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan sebuah gerakan moral yang bertujuan untuk memperbaiki laju kerusakan hutan dan untuk mengurangi lahan kritis yang ada di negara Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Halmahera Barat pada khususnya. Penanaman pohon yang dilakukan di Kabupeten Halmahera Barat, tersebar kedalam sembilan kecamatan, sehingga tingkat pertumbuhan tanaman diduga terdapat perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain atau dari satu lokasi dengan lokasi yang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui MAI dari tempat pengukuran yang berbeda, menguji MAI dari masing – masing tempat yang berbeda, menguji MAI pada tahun tanam yang berbeda, menganalisa pertumbuhan optimum tanaman Jabon dari tempat pengukuran yang berbeda. Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode Individual dengan sistim random, karena lokasi KBR terletak tidak mengelompok dalam satu luasan hektar, akan tetapi tersebarnya lokasi penanaman sesuai dengan lokasi atau lahan yang dimiliki oleh masarakat (kelompok tani). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 9 perlakuan yang terdiri dari 9 desa yaitu : desa Porniti, Bobanehena, Hoku-hoku Kie, Tacim, Balisoan, Ngaon, Ake Jailolo, Akelamo Kao dan Bobaneigo. Masing-masing perlakuan diambil ulangan sebanyak 50 sampel tanaman jabon. Data yang diperoleh dari pengukuran di lapangan dianalisis dengan menggunakan analisis varians bentuk Rancangan Acak Lengkap, selanjutnya dilakukan uji LSD dan uji Kontras. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Riap tahunan rata-rata diameter setinggi dada diperoleh hasil sebagai berikut (dalam cm/tahun) : lokasi desa Hoku-Hoku Kie = 7,31cm, desa Ngaon = 6,57cm, desa Bobaneigo = 5,52cm, desa Balisoan = 5,99cm, desa Bobanehena = 4,72cm, desa Akelamo Kao = 5,08cm desa Ake Jailolo= 4,32cm, desa Porniti = 4,89cm, desa Tacim = 4,54cm. Hasil analisis varians dengan tingkat kepercayaan 5 % maka terdapat perbedaan MAI diameter pada Sembilan lokasi. Hasil uji kontras pada taraf uji 5 % menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara MAI diameter pada tahun tanam, dan terdapat satu lokasi satu lokasi MAI diameter yang terbaik yaitu desa Hoku-Hoku Kie dengan umur tanam 2 tahun dimana, faktor eksternal pada lokasi tersebut sangat mendukung untuk perkembangan tanaman jabon seperti dekat sumber air, mendapat cahaya matahari yang cukup dan kondosi tanah yang gembur dan keadaan suhu yang stabil