Perbandingan efek ekstrak etanol daun bidara (ziziphus mauritiana) dengan akarbosa terhadap aktivitas ?-glukosidase secara in vitro
Main Author: | Estetyka, Nandasari |
---|---|
Format: | Media Cetak |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.unisma.ac.id/slims_unisma/index.php?p=show_detail&id=26069 |
Daftar Isi:
- RINGKASANNandasari Estetyka, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, September 2017. Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana) dengan Akarbosa Terhadap Aktivitas ?-Glukosidase Secara In Vitro. Pembimbing 1: Doti Wahyuningsih, Pembimbing 2: Merlita Herbani. Pendahuluan: Diabetes Melitus Tipe 2 disebabkan karena resistensi insulin akibat dari diet berlebih sehingga terjadi hiperglikemia. Enzim ?-glukosidase (sukrase, isomaltase, maltase, glukomaltase, galaktosidase) merupakan enzim pencernaan yang menguraikan karbohidrat kompleks (oligosakarida dan disakarida) menjadi monosakarida. Penghambatan kinerja aktivitas ?-glukosidase dapat menurunkan penyerapan glukosa. Daun bidara (Z. mauritiana) diketahui memiliki efek antidiabetes. Akarbosa merupakan obat antidiabetes golongan penghambat ?-glukosidase.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efek ekstrak etanol 96% daun Z. mauritiana dengan akarbosa terhadap aktivitas ?-glukosidase secara in vitro. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik secara in vitro dengan non-probability sampling dan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok perlakuan (ekstrak daun Z. mauritiana konsentrasi 12.5, 25, 50, 100, 200, dan 400 ?g/ml), kelompok kontrol normal (etanol), dan kelompok kontrol positif (akarbosa konsentrasi 12.5, 25, 50, 100, 200, dan 400 ?g/ml), yang dilakukan three times with triplicates samples. Aktivitas ?-glukosidase diukur menggunakan spectrophotometry pada ? = 405 nm. Data dianalisa menggunakan two way ANOVA dilanjutksan dengan Least Significant Difference (% Inhibisi) dan Independent T-Test (IC50), hasil bermakna signifikan apabila p0,05). Nilai Vmax dan Km pada sistem tanpa inhibitor (0,054 ?mol/ml menit dan 0,016 ?mol/ml) dan dengan inhibitor (Ekstrak daun Z. mauritiana 400 ppm) (0,047 ?mol/ml menit dan 0,044 ?mol/ml) memiliki nilai hampir sama. Didapatkan persamaan berturut-turut y = 0,2974x + 18,487 dan y = 0,9249x + 21,027. Berdasarkan kurva Lineweaver-Burk, perpotongan terjadi diluar sumbu y. Kesimpulan: Ekstrak etanol 96% daun Z. mauritiana cenderung lebih baik dalam menghambat aktivitas ?-glukosidase dibandingkan dengan akarbosa. Jenis penghambatan ekstrak etanol 96% daun Z. mauritiana terhadap ?-glukosidase adalah sistem inhibisi gabungan.Kata Kunci: Ziziphus mauritiana, akarbosa, ?-glukosidase, pNPG, IC50, Vmax, Km.
- ix,85hlm.;30cm