Penerapan pendekatan pembelajaran somatis,auditori,visual,dan intelektual (savi) dengan strategi kooperatif untuk meningkatkan pemahaman pada pokok bahasan kubus dan balok siswa kelas viii c MTS Himayatul Islam Bawean tahun pelajaran 2015/2016
Main Author: | Nasiruddin |
---|---|
Format: | Media Cetak |
Terbitan: |
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisma
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.unisma.ac.id/slims_unisma/index.php?p=show_detail&id=25272 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKKata-kata kunci: Pendekatan Pembelajaran SAVI, Kooperatif, Pemahaman.Dalam proses pendidikan sering dijumpai kegagalan-kegagalan, hal ini biasanya dikarenakan lemahnya pemahaman matematika yang dimiliki siswa kurang paham dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam soal matematika.Salah satu faktor yang menyebabkan rendah atau kurangnya pemahaman siswa terhadap matematika adalah suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatanpembelajaranmatematika yang tepat, yang dapat mencapai suatu keberhasilan belajar yang lebih maksimal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru matematika MTs Himayatul Islam Kebuntelukdalam Bawean, diperoleh informasi bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIII C masih belum maksimal.Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai ujian tengah semester siswa kelas VIII C yang rata-ratanya 51,30 dengan rincian 3 siswa tuntas dan 24 siswa tidak tuntas atau di bawah SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimum) yang telah ditetapkan di sekolah yaitu 70. Hal ini menunjukkan pemahaman matematikakelas VIII C masih rendah.Pendekatan pembelajaran SAVI dengan strategi kooperatif dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman matematika siswa. Karena pendekatan SAVI ini melibatkan indra pada tubuh yang mendukung pembelajaran, belajar dengan bergerak aktif secara fisik, dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan pembelajaran SAVI dengan strategi kooperatif untuk meningkatkan pemahaman pada pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII C MTsHimayatul Islam Bawean tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII CMTs Himayatul Islam Bawean. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) observasi, digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung; (2) catatan lapangan, digunakan untuk melengkapai data yang tidak tercantum dalam lembar observasi; (3) wawancara, digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang proses pembelajaran; dan (4) tes, digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang pemahaman matematika. Data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan mencari nilai prosentasenya. Sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan suatu pengecekan keabsahan data. Jenis pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam. Pengecekan keabsahan kualitatif, terdiri dari: (1) derajad kepercayaan; (2) keteralihan; (3) kebergantungan; dan (4) kepastian. Sedangkan yang kedua yaitu pengecekan keabsahan data kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid (absah) dan reliable.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran SAVI dengan strategi kooperatif dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII C MTs Himayatul Islam Bawean tahun pelajaran 2015/2016, pada pokok bahasan kubus dan balok. Dengan tahapan-tahapan SAVI yaitu; (1) tahap persiapan (kegiatan pendahuluan), dalam tahapan ini guru memberikan apersepsi tentang materi yang dipelajari. (2) tahap penyampaian (kegiatan inti), dalam tahap ini guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berusaha sendiri dalam menemukan konsep materi yang dipelajari dan mencari penyelesaian dari soal yang ada. (3) tahap pelatihan (kegiatan inti), dalam tahapan ini, guru memberi kesempatan siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompo di depan kelas. (4) tahap penampilan hasil (kegiatan penutup), dalam tahapan ini, guru membimbing siswa merangkum atau membuat simpulan mengenai materi yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes akhir siklus. Pada siklus I diperoleh skor rata-rata siswa 69,81dengan presentase 55,55%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 79 dengan presentase 81,48%. Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan guru pada siklus I mencapai 71,07% dengan taraf keberhasilan cukup baik , sedangkan pada kegiatan siswa mencapai 70,54% dengan taraf keberhasilan cukup baik. pada siklus II kegiatan guru mencapai 85% dengan taraf keberhasilanbaik, sedangkan pada kegiatan siswa mencapai 83,57% dengan taraf keberhasilan baik. Hasil wawancara pada siklus I menunjukkan bahwa siswa kurang senang dengan pendekatan SAVI yang diterapkan dengan persentase 50%, sedangkan pada siklus II siswa merasa senang dengan pendekatan SAVI yang diterapkan oleh peneliti karena sudah terbiasa dengan pendekatan SAVI tersebut dengan persentase 83,33%.Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran SAVI dengan strategi kooperatif dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa.
- xvii,136hlm.;30cm