PEMBUATAN MIE BASAH BERKALSIUM DENGAN PENAMBAHAN TULANG IKAN TENGGIRI (Somberomorus lineolatus)

Main Authors: Susanti, Laili, Zuki, Meizul, Syaputra, Fredo
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: BPFP Faperta UNIB , 2011
Subjects:
Online Access: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agroindustri/article/view/3932
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agroindustri/article/view/3932/pdf_64
Daftar Isi:
  • Mie merupakan produk makanan yang sangat populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun ternyata mie bukanlah merupakan makanan yang dianggap istimewa, hal ini terjadi karena umumnya kandungan gizi produk mie dan olahannya masih rendah, terutama kandungan protein dan mineralnya (Prananto, dkk.2003). Bila ditinjau dari segi nilai gizi, mie sarat akan karbohidrat dan zat tenaga (energi) dengan kandungan protein yang relatif rendah. Kandungan gizi mie sangat bervariasi, tergantung pada jenis, jumlah dan kualitas bahan penyusunnya, serta cara pembuatan dan penyimpanannya. (Astawan, 2005). Salah satu bahan yang dapat meningkatkan nilai gizi mie adalah tulang ikan tenggiri. Unsur utama dari tulang ikan tenggiri terdiri dari kalsium, fosfor, dan karbonat sedangkan yang terdapat dalam jumlah kecil adalah magnesium, sodium, fitat, klorida, sulfat, strontium. Persantase berat kalsium pada ikan secara umum adalah 0,1 – 1,0%, dimana rasio kalsium dan fosfor adalah 0,7 – 1,6% (Anonim, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap mie basah dengan penambahan tepung tulang ikan tenggiri serta menentukan mutu kimia mie basah yang meliputi kadar air, dan kadar kalsium. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan tepung tulang ikan tenggiri pada pembuatan mie basah menyebabkan tingkat penerimaan panelis yang berbeda nyata pada warna dan aroma, sedangkan kelengketan dan tekstur berbeda tidak nyata. Mie basah yang paling disukai adalah perlakuan dengan penambahan 10%. Kadar air mie yg paling disukai panelis masih memenuhi nilai standar yaitu sebesar 24,5%, serta kadar kalsium dapat meningkat sebanyak 4,53% bila dibanding perlakuan kontrol.