REPRESENTASI NILAI BULLYING DALAM SERIAL KARTUN DORAEMON

Main Author: Nugraha, Arie
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Esa Unggul Jakarta , 2020
Online Access: https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Kom/article/view/2994
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Kom/article/view/2994/2498
Daftar Isi:
  • AbstractThis study discusses the representation of bullying built by verbal and nonverbal signs in the Doraemon cartoon series. This research is a qualitative research with a descriptive design. By using Peirce's semiosis analysis, it can be concluded that verbal and nonverbal signs in the Doraemon cartoon series represent bullying in various types such as verbal bullying, physical bullying, imposing will, seizing goods, and physical threats. This study has theoretical implications that dissect film text in sequence into two levels, namely audio and visual, and then analyze the semiosis process one by one, each in several stages then elaborating the two levels of the text into a signification of mutually reinforcing signs. The social implications of this research stimulate viewers to be aware and critical of bullying-laden content. Practical implications, this research can be used as a reference for policy makers to make regulations that can filter out children's impressions whose content contains bullying. This study provides recommendations for academics who are interested in studying the representation of a phenomenon in translated texts to pay attention to the effect of translating a text that comes from one culture to another. In addition, this study also recommends terminating Doraemon cartoon series because the content is full of bullying. This research also recommends mentoring a tighter children's audience in watching televisionKeywords: modern learner,Games instructional video, effective and engaging instructional video. Keywords: Representation, Reality, Cartoons, Television, Doraemon, SemioticsPeirce. AbstrakPenelitian ini membahas representasi bullying yang dibangun oleh tanda verbal dan tanda nonverbal dalam serial kartun Doraemon. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dengan menggunakan analisis semiosis Peirce, dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dan nonverbal dalam serial kartun Doraemon merepresentasikan bullying dalam berbagai jenis seperti bullying verbal, bullying fisik, memaksakan kehendak, merebut barang, dan ancaman fisik. Penelitian ini memiliki implikasi teoritis yang membedah teks film dalam sekuens kedalam dua level, yaitu audio dan visual untuk kemudian dianalisis proses semiosisnya satu per satu, masing-masing dalam beberapa tahap kemudian mengelaborasikan dua level teks tersebut kedalam suatu pemaknaan tanda yang saling menguatkan. Implikasi sosial penelitian ini merangsang pemirsa untuk sadar dan kritis terhadap konten yang saratakan bullying. Implikasipraktisnya, penelitian ini bisa dijadikan acuan pengambil kebijakan untuk membuat regulasi yang dapat menyaring tayangan anak yang kontennya mengandung bullying. Penelitian ini memberi rekomendasi bagi akademisi yang tertarik untuk mengkaji representasi suatu fenomena dalam teks terjemahan untuk memperhatikan pengaruh penerjemahan suatu teks yang berasal dari suatu kultur ke kultur lain. Selain itu, penelitian ini juga merekomendasikan penghentian tayangan serial film kartun Doraemon karena kontennya yang saratakan bullying. Penelitian ini juga merekomendasikan pendampingan terhadap pemirsa anak-anak yang lebih ketat dalam menonton televisi. Kata kunci: Representasi, Realitas, Kartun, Televisi, Doraemon, Semiotika Peirce.