Tradisi Munirin Reje di Masyarakat Gayo Lukup Serbejadi Kabupaten Aceh Timur

Main Author: Faridayani, 511303086
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/983/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/983/
http://library.ar-raniry.ac.id
Daftar Isi:
  • Skripsi ini berjudul Tradisi Munirin Reje Di Masyarakat Gayo Lukup Serbejadi Kabupaten Aceh Timur. Tradisi Munirin Reje adalah sebuah kegiatan memandikan para pemimpin ketika hari lebaran Idul Fitri. Pemimpin yang dimandikan seperti Geucik Kampung, Mukim Kampung dan camat yang ada di Kecamatan Serbejadi. Adat Munirin Reje atau memandikan raja berlaku di kampung-kampung yang ada di Kecamatan Serbejadi Kabupaten Aceh Timur. Salah satu kampung yang penulis teliti adalah Kampung Tualang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosesi tradisi munirin reje, nilai-nilai dan manfaat yang terdapat di dalam pelaksanaan munirin reje, serta pandangan masyarakat terhadap para reje di Gayo Lukup. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, partisipasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa prosesi munirin reje merupakan memandikan para raja dengan awal prosesnya adalah para reje harus menggunakan pakaian kebesaran adat Gayo, disertai tepungtawar secara adat Gayo. Pelaksanaan munirin reje ini dipimpin oleh Imem Kampung dan Petue Edet (Ketua Adat). Selain imem Kampung dan Petue Edet (ketua Adat), warga kampung juga ikut serta dalam pelaksanaan Munirin Reje seperti kaum laki-laki mengumandangkan takbir dan kaum perempuan memainkan alat musik Canang Gayo. Nilai dan manfaat dari pelaksanakan tradisi munirin reje adalah agar reje yang memimpin kampung dalam keadaan suci, merakyat, serta bisa memajukan kampung yang dipimpinnya menjadi kampung yang makmur dan sejahtera. Selain itu, tradisi munirin reje ini juga dapat mempererat hubungan silaturrahmi antar masyarakat dan hubungan antara masyarakat dengan pemimpinnya.