Efektivitas Penggunaan Simbol Komunikasi Nonverbal dalam Tradisi Perkawinan” (Studi di Gampong Paya Laba Kec. Kluet Timur Kab. Aceh Selatan)
Main Author: | Dasrita, 411307018 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5965/2/Dasrita.pdf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5965/1/Form%20B%20dan%20Form%20D.pdf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5965/ http://library.ar-raniry.ac.id |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul “Efektivitas Penggunaan Simbol Komunikasi Nonverbal Dalam Tradisi Perkawinan” (Studi di Gampong Paya Laba Kec. Kluet Timur Kab. Aceh Selatan).”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pemahaman masyarakat Gampong Paya Laba Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan terhadap simbol yang digunakan dalam tradisi perkawinan. Serta untuk mengetahui makna simbol komunikasi nonverbal dalam tradisi perkawinan di Gampong Paya Laba Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, serta juga melakukan wawancara secara langsung dan mendalam dengan Masyarakat Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu menentukan secara sengaja unit analisis dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua Masyarakat Gampong Paya Laba paham terhadap simbol yang digunakan dalam tradisi perkawinan, hal tersebut dikarenakan Masyarakat Gampong Paya Laba sudah bercampur dengan masyarakat pendatang yang tinggal di daerah tersebut. Sementara sebagian Masyarakat Gampong Paya Laba menganggap bahwa simbol-simbol yang digunakan pada acara pesta perkawinan itu hanya sebagai hiasan. Selanjutnya, makna simbol komunikasi nonverbal dalam tradisi perkawinan di Gampong Paya Laba Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan, diantaranya simbol banta basusun (bantal tersusun) yang berhias dengan benang emas lalu diberi sarung warna kuning yang melambangkan kemegahan. Kemudian makna simbol memotong rambut halus bagian dahi yang mengandung makna menghilangkan hal-hal yang kurang baik pada masa lalu dara baroe, dan menggantikan hal-hal yang baru pada masa yang akan datang. Upacara peumanoe mengandung makna bahwa calon dara baroe sudah dirawat agar badannya bersih. Sementara meracu menandakan bahwa yang punya hajatan pada saat menyambut tamu-tamu yang berdatangan pada hari-H (hari resepsi) nantinya akan menyembelih kerbau atau lembu dan pengerjaannya melibatkan warga sekitar.