Realisasi Pemberian Subsidi Listrik bagi Masyarakat Miskin ditinjau menurut Konsep at-Tas’ir al-Jabari (Studi Kasus di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh)

Main Author: Zulfahnur Safitri, 140102104
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5930/2/Zulfahnur%20Safitri.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5930/1/Form%20B%20dan%20Form%20D.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5930/
http://library.ar-raniry.ac.id
Daftar Isi:
  • Pada dasarnya harga selalu ditentukan oleh kekuatan pasar dalam mekanisme pasar yang normal melalui kekuatan penawaran dan permintaan tanpa adanya intervensi dan distorsi dari pihak manapun. Namun, pemerintah berhak melakukan penetapan harga (at-tas’ir al-jabari) ketika terjadi hal yang dapat memudharatkan masyarakat. At-tas’ir al-jabari yang dilakukan pemerintah Indonesia salah satunya adalah kebijakan subsidi listrik tepat sasaran yang ditujukan bagi masyarakat miskin pelanggan daya 450 VA atau 900 VA yang terdapat dalam data terpadu. Melalui subsidi listrik, masyarakat miskin akan memperoleh tarif tenaga listrik pada tingkat harga yang lebih murah dengan sebagian beban harga ditanggung pemerintah. Meskipun pemerintah telah melakukan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran namun tetap muncul masalah dalam realisasi pemberian subsidi listrik bagi masyarakat miskin di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh. Adapun masalah sebagai fokus penelitian yaitu bagaimana realisasi pemberian subsidi listrik bagi masyarakat miskin di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh dan faktor-faktor penghambatnya, serta perspektif hukum Islam terhadap realisasi tersebut menurut konsep at-tas’ir al-jabari. Penulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, pengumpulan data menggunakan library dan field research, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan data dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa realisasi pemberian subsidi listrik bagi masyarakat miskin di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh dilaksanakan tidak sesuai dengan prosedur kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan terdapat faktor-faktor penghambat yaitu: 1) Tidak adanya penggunaan kriteria miskin pada pendataan masyarakat miskin, 2) Masih adanya masyarakat miskin yang tidak terverifikasi Data Terpadu TNP2K, 3) Terdapat masyarakat miskin bukan pemegang Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dan 4) Tidak berlakunya pemberian subsidi listrik bagi masyarakat miskin yang tinggal di kontrakan. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, kebijakan subsidi listrik tepat sasaran yang dilakukan pemerintah sudah sesuai dengan konsep at-tas’ir al-jabari, namun realisasi pemberian subsidi listrik bagi masyarakat miskin di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh tidak sesuai dengan konsep at-tas’ir al-jabari.