Pandangan Masyarakat Kecamatan Krueng Barona Jaya terhadap Prodi Ilmu Perbandingan Agama

Main Author: Rahmad Agustyan, 321103044
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/558/1/Rahmat%20Agustyan.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/558/
https://library.ar-raniry.ac.id
Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas tentang Pandangan Masyarakat Krueng Barona Jaya terhadap Prodi Ilmu Perbandingan Agama. Selama ini urgensi keilmuan Ilmu Perbandingan Agama belum mendapat perhatian di kalangan masyarakat Krueng Barona Jaya. Bagi masyarakat, Ilmu Perbandingan Agama akan mengundang polemik ketika mahasiswa yang bergelut di dalamnya gagal paham selama proses belajar mengajar. Kiranya menarik bagi penulis untuk mengkaji tentang Pandangan Masyarakat Krueng Barona Jaya, yang berdomisili di daerah masyarakat fanatik akan kepercayaannya. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tanggapan masyarakat terhadap prodi Ilmu Perbandingan Agama dan kontribusi alumni prodi Ilmu Perbandingan Agama. Untuk menjawab berbagai bentuk permasalahan tersebut, menggunakan metode Deskriptif Kualitatif , menggambarkan berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan dan dikaitkan dengan studi kepustakaan. Mengenai teknik penulisannya, penulis berpedoman pada buku panduan penulisan skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2013. Dilihat dari berbagai fenomena yang terjadi, maka hasilnya menunjukkan bahwa kesadaran keagamaan di masyarakat masih mengalami proses fluktuasi. Hal ini terbukti dengan pola pikir masyarakat yang masih kaku, partikular, dan stagnan. Secara keseluruhan tanggapan masyarakat Krueng Barona Jaya, sudah maklum menerima cara proses belajar mengajar di bidang Ilmu Perbandingan Agama. Namun tidak dipungkiri bahwa masyarakat khawatir jika terjadi salah pemahaman selama proses belajar dan berakhir dengan konversi agama. Tanggapan masyarakat tentu saja ditentukan latar belakang yang beragam. Pemikiran positif terbentuk karena latar pendidikan yang matang, pemikiran negatif justru lahir dari ketidaktahuan masyarakat akan prodi. Selanjutnya masalah kontribusi alumni, para alumni membuktikan bahwa Prodi Ilmu Perbandingan Agama bisa diterima di kalangan masyarakat dengan cara menduduki jabatan stakeholder tertentu. Namun pihak prodi belum melibatkan alumni secara menyeluruh, di berbagai lini dalam menjalankan stabilitasnya. Oleh karena itu potensi yang dimiliki alumni harus dimaksimalkan dalam rangka membantu memajukan visi dan misi yang diusung Prodi Ilmu Perbandingan Agama.