Konsep Bimbingan dan Konseling Islami dalam Mengatasi Problem Psikologis Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

Main Author: Hardiyanti, 421307274
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5085/1/Hardiyanti.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5085/2/Form%20B%20dan%20Form%20D.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5085/
http://library.ar-raniry.ac.id
Daftar Isi:
  • Kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah yang sering terjadi. Namun selama ini sering ditutup-tutupi oleh keluarga maupun korban sendiri. Fenomena kekerasan dalam rumah tangga memunculkan sejumlah masalah psikologis bagi korbannya, umumnya korban merasa pasrah dan tidak berdaya dengan situasi yang dihadapinya sehingga menyebabkan perasaan ragu-ragu dalam mengambil keputusan, menimbulkan emosi negatif seperti perasaan sedih dan khawatir pada korban akan mendorong seseorang untuk menghindari pelaku dan membalas dendam terhadap pelaku, selain itu korban mengalami depresi, stres, takut, marah, benci, dan putus asa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep bimbingan dan konseling Islami dalam mengatasi problem psikologis korban KDRT. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode penelitian analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep bimbingan dan konseling Islami dalam mengatasi problem psikologis korban KDRT yaitu menggunakan pendekatan direktif dan non direktif. Pendekatan direktif; metode pemberian konselingnya menggunakan teknik dorongan (supportive) dengan menanamkan kepercayaan diri kembali, memberikan nasihat, membujuk dan memotivasi. Konselor harus menguasai ayat-ayat dan hadits yang berhubungan dengan problem psikologis korban KDRT. Konselor mengajak korban memahami realita yang sedang dihadapi dan menerima takdir dari-Nya dengan hati yang ikhlas dan mengingat apapun yang menimpa diri korban KDRT adalah sudah tertulis di lauhul mahfudz. Selain dari itu konselor berusaha memotivasi korban supaya tidak menyerah dengan keadaan menimpanya saat ini. Segala problem yang dihadapi pada hakikatnya tidak ada yang tidak dapat diselesaikan bila pribadi yang bersangkutan bersedia kembali kepada petunjuk Allah. Pendekatan non direktif; metode pemberian konselingnya konselor mengarahkan korban agar langkah yang diambil untuk memecahkan permasalahan psikisnya sejalan dengan ajaran Islam. Klien didorong melakukan muhasabah selain itu konselor mengarahkan korban menggunakan coping adaptif dalam mengatasi masalah psikologis melalui psikoterapi Islam yaitu dengan terapi berwudu, membaca al-Qur’an, shalat, berzikir, memaafkan, bersyukur, bersabar dan berdoa.