Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Dampak Psikologi Remaja Akibat Perceraian Orang Tua. (Studi di Asrama Mahasiswa Subulussalam Beurawe, Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh)

Main Author: Lili Susanti, 421106313
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4897/2/Lili%20Susanti.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4897/1/Form%20B%20dan%20Form%20D.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4897/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang Bimbingan dan Konseling Islam Dalam Menangani Dampak Psikologi remaja (mahasiswa/i) Akibat Perceraian Orang Tua di Asrama Mahasiswa/i Subulussalam yang bertempat di Beurawe Banda Aceh. Tujuan penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan peran atau implimentasi Bimbingan dan Konseling Islam dalam menangani dampak psikologi mahasiswa/i akibat perceraian orang tuanya sesuai dengan ketentuan pada sampel penelitian, yang menjadi masalah penelitian adalah: Pertama, Bagaimana peran atau implimentasi bimbingan dan konseling Islam dalam menangani psikologis remaja akibat perceraian orang tua di asrama Subulussalam?; Kedua, Apa saja dampak-dampak psikologis yang timbul pada remaja akibat perceraian orang tua di asrama Subulussalam? Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), menggunakan model penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan dua cara yaitu observasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Masih kurangnya bimbingan dan konseling Islam di asrama Subulussalam; Sebagian dari mahasiswa korban perceraian orang tuanya mengalami gangguan psikologi ke arah yang negatif; Masih kurangnya kepedulian dan perhatian pihak keluarga atau sanak saudara dari sebagian mahasiswa/i korban perceraian orang tuanya. Atas dasar ini penelitian menyarankan kepada pihak pengurus asrama Subulussalam agar lebih tegas dan lebih memperhatikan lagi dalam memberikan nasehat dan arahan dalam membimbing mahasiswa korban perceraian orang tuanya. Kemudian kepada keluarga dan sanak saudara, diharapkan agar memberikan kepedulian dan perhatian yang lebih terhadap mahasiswa korban perceraian orang tua. Selain itu, kepada mahasiswa korban perceraian orang tua juga diharapkan agar dapat menyalurkan dan mengungkapkan emosinya secara tepat dengan perilaku yang positif. Selanjutnya, kepada pemerintah daerah, agar lebih memperhatikan terhadap remaja tahap akhir yang mengalami korban perceraian orang tuanya.