Pendidikan Higinis dalam Islam
| Main Author: | Abdul Hadi, 2129068201, . |
|---|---|
| Format: | Article PeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
Kopertais Wilayah V Aceh
, 2015
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3463/1/SINTESA%20NO.1%202015.pdf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3463/2/Form%20A%20dan%20Form%20C.pdf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3463/ |
Daftar Isi:
- Kebersihan dan kesucian memegang peranan penting dalam Islam, tidak sah ibadah seseorang jika tidak suci, dalam terminologi agama suci diistilahkan dengan al-Thaharah, sedangkan bersih diistilahkan al-Nadhafah, secara istilah al-Thaharah bermakna suci, baik dari kotoran, najis, dan hadats yang tak terlihat. Sedangkan al-Nadhafah adalah bersih dari kotoran/kuman. Umat Islam dianjurkan untuk membiasakan hidup bersih dan suci, selain untuk sahnya ibadah juga untuk terhindar dari segala macam penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam kuman penyakit. Dan sebaliknya Islam sangat mencela orang yang tidak memperdulikan kesucian dan kebersihan diri. Dalam do’a yang sering kita bacakan yang artinya ” sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri”. Oleh karena itu sepantasnya lembaga pendidikan Islam menjadikan Al-Thaharah dan Al-Nadhafah sebagai salah satu materi yang harus dipelajari oleh anak didik dalam rangka menjadikan generasi muslim yang sehat jasmani dan rohani.