Kerjasama Guru Bimbingan Konseling dan Orang Tua Siswa dalam Mengatasi Siswa yang Bolos Sekolah di SMAN 1 Kluet Timur Kab. Aceh Selatan

Main Author: Edi Darmawan, 271223030
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2679/1/PDF%20GABUNG.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2679/2/Form%20B%20dan%20Form%20D.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2679/
http://library.ar-raniry.ac.id
Daftar Isi:
  • Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara individu dan kelompok manusia untuk mencapai satu tujuan bersama. Untuk mewujudkan kelancaran proses belajar mengajar dibutuhkan kerjasama guru bimbingan konseling dan orangtua dalam mengatasi siswa bolos sekolah. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama guru bimbingan konseling dengan orangtua siswa dalam mengatasi siswa yang bolos sekolah di SMAN 1 Kluet Timur Aceh Selatan, upaya-upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling dengan orang tua siswa dalam mengatasi siswa yang bolos sekolah di SMAN 1 Kluet Timur Aceh Selatan, faktor pendukung dan penghambatan kerjasama guru bimbingan konseling dan orangtua siswa dalam mengatasi siswa yang bolos sekolah di SMAN 1 Kluet Timur Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis, dengan metode kualitatif bersifat field research, dengan teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingan konseling, dua orangtua siswa dan dua orang siswa SMAN 1 Kluet Timut Aceh Selatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru bimbingan konseling dan orangtua dalam mengatasi siswa bolos sekolah di SMAN 1 Kluet Timur Aceh Selatan dilakukan dalam tiga bentuk kerjasama yaitu: Bentuk formal dilakukan dengan memberikan surat undangan/pangilan kepada orangtua siswa, mengadakan rapat di sekolah biasanya awal semester dan akhir semester, atau dilaksanakan pada saat siswa melakukan pelangaran tata tertip sekolah seperti bolos sekolah dan lain sebagainya. Bentuk nonformal saling berkomunikasi, menanyakan keadaan anak mereka di luar sekolah yakni di dalam bermasyarakat. Selanjutnya bentuk hubungan informal hubungan yang saling membimbing siswa baik di sekolah yang dilakukan guru bimbingan konseling maupun orang tua di rumah dan saling berdiskusi memberikan ide-ide untuk mengatasi siswa bolos. Upaya yang dilakukan guru bimbingan konseling mengadakan bimbingan kepada siswa dan orangtua mengawasi anak mereka. Faktor pendukung, kesamaan bahasa dan tempat tingal sedangkan faktor penghambat sebagian orangtua kurang peduli dengan anak mereka karena kesibukan orangtua dalam bekerja, sehingga jarang berkomunikasi dengan pihak sekolah.