Risiko Pembiayaan Produk Amanah (Kepemilikan Kendaraan) pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh
Main Author: | Effendi, 140601012 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2423/1/EFFENDI.pdf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2423/ http://library.ar-raniry.ac.id |
Daftar Isi:
- Penulis melakukan kerja praktik pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh yang beralamat Jln. Imam Bonjol No 14 Banda Aceh yang merupakan lembaga keuangan. Selama Penulis melakukan kerja praktik, Penulis ditempatkan pada bagian operasional, customer service, dan bagian administrasi. Adapun tujuan penulisan (LKP) ini adalah untuk mengetahui risiko dari pembiayaan produk Amanah serta mencegah atau meminimalisasi risiko pada PT. Pegadaian Cabang Banda Aceh. Amanah merupakan produk pembiayaan kepemilikan kendaraan yang ditawarkan oleh PT. Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh yang menggunakan akad murabahah dan wakalah. Semua pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan tidak terkecuali PT. Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh, semua jenis pembiayaaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan memiliki risiko, disebabkan karena faktor: Timbulnya bencana alam, disengaja karena ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi, pemutusan kontrak kerja secara tiba-tiba, dan disebankan oleh penundaan atau terlambat dibayarnya gaji oleh perusahaan tempat nasabah. Adapun saran Penulis kepada pihak Analisis Pembiayaan Produk Amanah Pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh, harus lebih hati-hati dalam memberikan pembiayaan dan mencari informasi atau data yang akurat pemohon pembiayaan, seperti gaji atau penghasilan tambahan selain upah/gaji yang diterima dari perusahaan tempat pemohon pembiayaan bekerja. Jika pihak Analisis PT. Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh tidak hati-hati atau tidak mengikuti prosedur analisis yang telah ditetapkan perusahaan, maka kemungkinan dalam pengembalian atau membayar angsuran atau cicilan pembiayaan produk Amanah bisa saja tertunda atau macet, hal yang seperti ini bisa merugikan perusahaan atau bisa membuat perusahaan bangkrut.