Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah (Problem Solving) pada Konsep Gerak di Kelas X MAN Rukoh Darussalam

Main Author: Sri Purwanti, 251121364
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/178/1/Sri%20Purwanti.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/178/
http://library.ar-raniry.ac.id/
Daftar Isi:
  • Berdasarkan observasi peneliti, banyak kendala yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika, diantaranya adalah siswa tidak memahami masalah dalam soal, selain itu siswa juga masih menghafal rumus-rumus tanpa memahami konsep-konsep fisika dan siswa tidak mampu menggunakan rumus-rumus fisika sesuai dengan soal yang benar. Oleh karena itu, diperlukan teori pemecahan masalah salah satunya adalah dengan menerapkan langkah-langkah Teori Polya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa MAN Rukoh Darussalam Banda Aceh dari proses menyelesaikan soal-soal pada materi Gerak. Metode yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN Rukoh Darussalam. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Rukoh Darussalam sebanyak 30 orang yang diambil secara random. Instrumen yang digunakan berupa tes soal dan angket. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kategori tingkat kemampuan dan persentase kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X MAN Rukoh Darussalam yang berkemampuan baik pada aspek memahami masalah dalam soal dengan persentase 86%, pada aspek merencanakan pemecahan masalah dengan persentase 70,6%, pada aspek menyelsaikan masalah dan meninjau kembali jawaban dengan persentase 52%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa MAN Rukoh Darussalam ditinjau dari proses menyelesaikan masalah masih dikatergorikan sedang dengan persentase 65,2% . Secara keseluruhan berdasarkan angket faktor kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah pada konsep gerak adalah kurang paham dalam perhitungan matematika, sulit memahami soal dalam bentuk essay, sulit membedakan rumus-rumus gerak, sering terbalik menggunakan rumus GLB dan GLBB, serta lupa mengecek kembali hasil jawaban yang telah didapatkan.