Peran Guru Bimbingan dan Konseling sebagai Director dalam Mengatasi Degradasi Moral Siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh

Main Author: Mutia Rahmi, 271223024
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1647/1/PDF%20GABUNG.pdf
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1647/
http://library.ar-raniry.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian mengenai peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling sebagai director dalam mengatasi degradasi moral siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh dilakukan dengan permasalahan bahwa penurunan moral yang terjadi pada siswa/i sekarang seperti membolos, tidak disiplin, merokok, dan pacaran sudah melampaui batas kewajaran, hal ini juga terjadi di sekolah SMP Negeri 10 Banda aceh.Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui Observasi, wawancara, dan dokumentasi,dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang guru bimbingan dan konseling, 3 orang siswa dan kepala sekolah.Tujuan penelitain untuk mengetahui cara guru bimbingan dan konseling memberikan arahan/bimbingan dalam mengatasi degradasi moral siswa-siswi di SMP Negeri 10 Banda Aceh; untuk mengetahui metode apa saja yang di gunakan guru bimbingan dan konseling sebagai Director dalam mengatasi degradasi moral siswa-siswi di SMP Negeri 10 Banda Aceh;untuk mengetahui Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi guru bimbingan dan konseling sebagai Director dalam mengatasi degradasi moral siswa-siswi di SMP Negeri 10 Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara guru bimbingan dan konseling memberikan arahan/bimbingan dalam mengatasi degradasi moral siswa sudah berjalan dengan baik dilihat dari proses konseling yang dilakukan terhadap siswa yaitu dengan memberikan layanan informasi, nasehat, motivasi dan menyimpulkan hasil dari proses konseling.Metode yang digunakan yaitu senyum menyapa siswa sebagai tahap awal dalam proses konseling, metode selanjutnya memberikan tanggapan yang tepat terhadap perasaan siswa, menyuruh siswa melakukan sesuatu yaitu seperti memberikan layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, konseling individual, terapi dan sugesti serta menyimpulkan semua hasil pembicaraan dengan siswa sehingga memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam menyelesaikan permasalahan siswa.Hambatan-hambatan guru bimbingan dan konseling sebagai director dalam mengatasi degradasi moral siswa diantaranya ketika siswa di panggil keruang BK bahkan kadang ada yang tidak hadir kesekolah dan merasa malu, kemudian ketika guru bimbingan dan konseling ingin bermusyawarah dengan orang tua siswa, sebagian orangtua tidak dapat hadir ke sekolah karena sebagian orangtua terlalu sibuk dengan karirnya atau kegiatan rutinitasnya, dan hanya sebagian orangtua memberi keterangan tentang kebiasaan dan perilaku anaknya dirumah sehingga guru bimbingan dan konseling harus melakukan kunjungan rumah (home visit) untuk menyelesaikan masalah siswa tersebut.