Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi Tata Cara Adab Membaca Al-Qur'an dan Adab Berdo'a di Kelas VII MTsN 4 Banda Aceh
Main Author: | Ida Farida, 211323750 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1496/1/PENERAPAN%20MODEL%20JIGSAW%20PADA%20MATERI%20TATA%20CARA%20ADAB%20MEMBACA%20AL-QUR%27AN%20DAN%20BERDO%27A.rtf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1496/ http://library.ar-raniry.ac.id |
Daftar Isi:
- Model pembelajaran jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran aktif dan menjadikan suasana kelas yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawab seorang guru untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran yang diharapkan. Karena Pendidik harus mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dalam proses mengajar yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum. Dengan menerapkan sebuah metode dalam pembelajaran maka akan mengalami perubahan terhadap siswa dan juga berefek kepada prestasi yang dicapai oleh peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui lembar observasi siswa dan guru, wawancara,dan soal tes evaluasi pada setiap siklus pembelajaran. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan model jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa kelas VII-I MTsN 4 Banda Aceh pada pokok bahasan tata cara adab membaca al-qur’an dan adab ber do’a hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada siklus I dan siklus II. Pada post test siklus I siswa yang memperoleh nilai siswa memperoleh nilai <75 sebanyak 5 siswa (1.45%) dan siswa yang memperoleh nilai >75 sebanyak 24 siswa (82,75%) dengan rata-rata kelas 8.20%. Sedangkan nilai post test pada siklus II siswa yang memperoleh nilai <75 sebanyak 2 siswa (6.8%) dan siswa yang memperoleh nilai >75 sebanyak 27 siswa (93,1%), dengan rata-rata kelas 74,6%. Pada siklus II kemampuan belajar siswa meningkat dengan presentase ketuntasan 93,1%. Hal ini berdasarkan kriteria ketuntasan minimum yang telah terpenuhi yaitu 75. Skor-Skor yang diperoleh siswa meningkat dan mencapai indikator yang telah ditetapkan oleh guru, Maka dari itu menerapkan sebuah metode dalam pembelajaran sangat bagus untuk meningkatkan pemahaman siswa dan siswa dapat berperan aktif dalam memberikan tanggapan dan dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada saat diskusi karena setiap siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam keberhasilan kelompokknya.