Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII SMPN 2 Peukan Baro
Main Author: | Syarifah Nurlianti, 260919358 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1083/1/Syarifah%20Nurlianti.pdf https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1083/ http://library.ar-raniry.ac.id |
Daftar Isi:
- Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan terus ditingkatkan melalui peranan guru sebagai pengajar dan pendidik. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengajar menggunakan model yang bervariasi sehingga membuat siswa aktif dan kreatif dalam mengkonstruksi ide-idenya. Salah satu model pembelajaran yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah melalui model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terhadap materi persamaan garis lurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar matematika yang diajarkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari pada peningkatan hasil belajar matematika yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi persamaan garis lurus di SMPN 2 Peukan Baro. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi-Eksperimen dengan desain control group pre test post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Peukan Baro yang berjumlah 94 siswa dan yang menjadi sampel adalah siswa kelas VIII-B dan VIII-C berjumlah 43 siswa, teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yang terdiri dari tes awal dan tes akhir. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 21 dilakukan dengan uji-t dari hasil belajar siswa pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan 41 maka didapat nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut < 0,05, sehingga H_0 ditolak. Hal ini berarti Peningkatan hasil belajar matematika yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari pada peningkatan hasil belajar matematika yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi persamaan garis lurus.