RISK ANALYSIS OF DIABETIC FOOTWEAR IN PATIENTS DIABETES MELLITUS IN POLICLINIC DIABETES MELLITUS AND DISEASE IN
Main Authors: | KALE, ERA DORIHI, AKOIT, EMILIA ERNINGWATI |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Kupang
, 2015
|
Online Access: |
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/view/93 http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/view/93/90 |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus (DM) is a group of heterogeneous disorders characterized by elevated levels of glucose in the blood. One complication that often occurs in people with diabetes mellitus is the occurrence of ulcers or sores on the feet. Diabetic foot injuries are an occurrence of infection, ulcer and/or deeper tissue damage associated with neurological and vascular disorders in the limbs of diabetics. This condition will lead to prolonged maintenance time, increased maintenance costs, increased disability rate, decreased quality of life and also increased the risk of death. Diabetic foot injuries can be prevented if detected risk levels from the beginning, but often do not get enough attention due to time constraints in carrying out the assessment. Currently developed a simple and simple screening tool so that handling can be done early to prevent further complications. The purpose of this study was to analyze the risk of diabetic foot wounds in patients with diabetes mellitus in Poliklink Diabetes Mellitus General Hospital Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang. This research is a kind of quantitative research with descriptive study design. The sample of research in diabetes mellitus patients in Diabetes Mellitus Polyclinic General Hospital Prof. Dr. W.Z. Yohannes Kupang as many as 30 people selected by non-random with purposive sampling technique. The results showed that most people with diabetes mellitus have a lower risk of having a diabetic foot ulcer risk, but there is a risk of being even at high risk. Therefore, health education about foot care should still be given and improved so that the prevention of diabetic foot injuries become more optimal. In addition, the provision of information from nurses on the importance of foot screening every year for low-risk, while those at risk are recommended for screening every 6 months and who are at high risk are recommended for screening every 3 months.
- Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai adanya kenaikan kadar glukosa dalam darah. Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita DM adalah terjadinya ulcer atau luka pada kaki. Luka kaki diabetik merupakan kejadian infeksi, ulcer dan atau kerusakan jaringan yang lebih dalam yang terkait dengan gangguan neurologis dan vaskuler pada tungkai penderita DM. Kondisi ini akan menyebabkan memanjangnya waktu perawatan, meningkatnya biaya perawatan, peningkatan angka kecacatan, penurunan kualitas hidup dan juga peningkatan risiko kematian. Luka kaki diabetik ini bisa dicegah jika dideteksi tingkat risikonya sejak awal, namun seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup karena keterbatasan waktu dalam melaksanakan pengkajian. Saat ini telah dikembangkan alat skrening yang mudah dan sederhana sehingga penanganan bisa dilakukan lebih awal untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko luka kaki diabetik pada penderita DM di Poli DM RSU Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan studi deskriptif. Sampel penelitian yaitu penderita DM di Poli DM RSU Prof Dr. W.Z. Yohannes Kupang sebanyak 30 orang yang dipilih secara non random dengan teknik purpossive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita DM memiliki resiko rendah untuk mengalami resiko ulkus kaki diabetik, namun ada yang beresiko sedang bahkan beresiko tinggi. Oleh karena itu pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki perlu tetap diberikan dan ditingkatkan sehingga pencegahan terjadinya luka kaki diabetik menjadi lebih optimal. Selain itu pemberian informasi dari perawat tentang pentingnya screening kaki setiap tahun bagi yang beresiko rendah, sedangkan yang beresiko sedang direkomendasikan untuk screening setiap 6 bulan dan yang beresiko tinggi direkomendasikan untuk screening setiap 3 bulan.