Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Sikap Ibu Hamil Dalam Tes HIV Di Pusat Kesehatan MAsyarakat Sikumana Tahun 2016

Main Author: ANGGARAENINGSIH, NI LUH MADE DIAH PUTRI
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Kupang , 2017
Online Access: http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/view/139
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/view/139/136
Daftar Isi:
  • Emotional control is an attempt to reduce emotions to hide or suppress perceived emotions. The deep breathing relaxation technique is believed to help lower the tension and provide calm by stimulating the body releasing Endorphin hormones that can strengthen the immune system, keep brain cells young, fight against, decrease aggressiveness in human relationships, boost spirits, endurance, and creativity. The purpose of the study was to identify the effect of deep breathing relaxation techniques on emotional control in patients with tuberculosis at the Community Lung Health Center (BKPM) Magelang. The research method used quasi-experiment with One Group pre-test-post-test research design without a control group with sample number 29 respondents. The inner breathing duration is done once a week for 4 weeks. The results obtained in this study is that there is a significant difference mean of emotional control before and after deep breathing relaxation with value p = <0.001. The conclusion of this research is the effect of deep breath relaxation on the control of emotion in TB patient in BKPM Magelang.
  • Kontrol emosi merupakan upaya meredam emosi untuk menyembunyikan atau memendam emosi yang dirasakan. Teknik relaksasi nafas dalam dipercaya dapat membantu menurunkan ketegangan dan memberikan ketenangan dengan merangsang tubuh melepaskan hormon Endorphin yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuan, menurunkan agresifitas dalam hubungan antar manusia, meningkatkan semangat, daya tahan tubuh dan kreativitas. Tujuan   dari penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kontrol emosi pada pasien TBC di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Magelang. Metode penelitian yang digunakan quasi eksperimen dengan desain penelitian One Group pre-test-post-test tanpa kelompok kontrol dengan jumlah sampel 29 responden. Relakasi nafas dalam dilakukan satu kali perminggu selama 4 minggu. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang bermakna   rerata kontrol emosi sebelum dan sesudah relaksasi nafas dalam dengan nilai p = < 0,001. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap kontrol emosi pada penderita TBC di BKPM Magelang.