Dilema Pemugaran Bangunan Rumah Candu Dalam Menghindari Miskomunikasi Pemberantasan Narkoba

Main Author: Simatupang, Defri Elias
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Arkeologi Sumatera Utara , 2018
Subjects:
Online Access: http://sangkhakala.kemdikbud.go.id/index.php/SBA/article/view/110
http://sangkhakala.kemdikbud.go.id/index.php/SBA/article/view/110/pdf
Daftar Isi:
  • AbstractThis writing aims at reviewing a conservatory activity over a heritage building of an opium house, which may provoke miscommunication. Such miscommunication mas arise from the misinterpretation that the conservation attempt of the opium house as a heritage bulding is counterproductive to the illegal drug eradication program. The two seemingly contradictory sides are the history conservation activist and the people who support the illegal drug eradication. This paper uses an inductive reasonong that commences from the discussion of any data available then draws a general conclusion. The acquired data is then analyzed and interpreted to be concluded into a proposed solution model of an archaeological conservation ploicy to prevent from a possible miscommunication that will lead to a conflict.AbstrakTulisan ini mencoba untuk meninjau sebuah kegiatan konservasi bangunan cagar budaya (BCB) berupa rumah candu yang diduga rentan menimbulkan terjadinya miskomunikasi. Miskomunikasi dalam hal ini disebabkan karena pesan untuk melestarikan rumah candu sebagai BCB justru ditangkap sebagai usaha yang tidak mendukung program pemberantasan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba). Kedua pihak tersebut adalah para aktivis pelestari sejarah dengan publik yang dalam hal ini aktif mendukung pemberantas narkoba. Tulisan ini menggunakan penalaran induktif yang berawal dari pembahasan setiap data yang selanjutnya menarik sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Data-data yang didapatkan dianalisis dan diinterpretasi untuk ditarik menjadi tawaran solusi model kebijakan konservasi arkeologi demi menghindari terjadinya miskomunikasi yang berujung ke konflik.