KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENYELAMATAN PATUNG PANGULUBALANG TERHADAP POTENSI KONFLIK VERTIKAL DI KABUPATEN SIMALUNGUN

Main Author: Simatupang, Defri Elias
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Arkeologi Sumatera Utara , 2018
Subjects:
Online Access: http://sangkhakala.kemdikbud.go.id/index.php/SBA/article/view/103
http://sangkhakala.kemdikbud.go.id/index.php/SBA/article/view/103/pdf
Daftar Isi:
  • AbstractThis article initiated from a review made by the Archaeological Office on the discovery of Pangulubalang statue in Simalungun Regency, North Sumatra Province. It was such an urgent review due to the salvation of the statue from the destructive intent by the inheriting society. In the face of imminent vertical conflict, the research team head for home to consult the head of the archaeological office for strategic measures. The incident drove a conduct of a review on the urgency of an effective communication when the government apparatus attempts to save the suspected cultural heritage object while avoiding potential vertical conflict. Inductive reasoning used in this article commenced from the discussions of every data from which a general conclusion will be drawn. The collected data will be analyzed and interpreted as an offered solution model for a salvation policy of the cultural heritage suspected object such as the Pangulubalang statue in Simalungun Regency.AbstrakTulisan ini berawal dari peninjauan Balai Arkeologi Medan terhadap temuan berupa patung pangulubalang di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Peninjauan saat itu memiliki situasi kegentingan (urgensi) karena peninjau harus berusaha menyelamatkan patung tersebut dari niat pemusnahan oleh masyarakat ahli waris. Demi menjaga keselamatan peninjau dari potensi konflik vertikal yang dapat saja terjadi, tim pulang untuk melaporkan kepada pimpinan kantor untuk memikirkan langkah-langkah strategis apa yang dapat diambil. Berdasarkan kejadian tersebut, tulisan ini mencoba meninjau sejauh mana (urgensi) pentingnya komunikasi yang efektif dilakukan saat aparatur pemerintah melakukan penyelamatan benda yang diduga cagar budaya dengan semaksimal mungkin menghindari potensi konflik vertikal. Tulisan ini menggunakan penalaran induktif yang berawal dari pembahasan setiap data yang selanjutnya menarik sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Data-data yang dapat dikumpulkan, dianalisis dan diinterpretasi untuk ditarik menjadi tawaran solusi model kebijakan penyelamatan benda yang diduga cagar budaya seperti patung pangulubalang yang ada di Kabupaten Simalungun.