Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi karena sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama dalam sebuah organisasi atau perusahaannya. Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia diperlukan evaluasi kinerja. Oleh karena itu evaluasi kinerja sangat dibutuhkan di setiap organisasi maupun perusahaan, termasuk BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan evaluasi kinerja karyawan di BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin dan nilai-nilai keislaman yang terdapat dalam kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang bermetode kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisa dengan menggunakan teori evalusi kinerja karyawan dan konsepsi SDM Syariah yang di dalamnya terdapat nilai-nilai keislaman dalam kinerja karyawan dan hasil tersebut disingkat berupa simpulan. Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan yaitu: Evaluasi kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri telah diimplementasikan secara rutin, yaitu setiap bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui hasil kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin itu sendiri. Di samping itu juga, ada berbagai proses evaluasi kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin yang meliputi unsur-unsur yang dinilai dalam kegiatan evaluasi kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin, waktu pelaksanaan kegiatan evaluasi kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin, dan pelaku yang menilai dalam kegiatan evaluasi kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin, serta metode penilaian evaluasi kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin. Di dalam kinerja karyawan BMT UGT Sidogiri Cabang Banjarmasin terdapat nilai-nilai keislaman yang diterapkan. Nilai-nilai keislaman yang diterapkan mencakup nilai-nilai kenabian (Nubuwwah atau Prophetic), yaitu nilai yang memiliki sifat yang melekat pada Rasulullah Saw. dan diterapkan kepada para sahabatnya. Adapun nilai-nilai keislaman yang diterapkan dibuktikan dengan melakukan aktivitas ekonomi dengan menggunakan budaya STAF (Shiddiq/Jujur, Tabligh/Komunikatif, Amanah/Dipercaya, dan Fathanah /Profesional).