Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membina Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapin
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengemukakan tentang peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapin. Masalah yang menjadi pembahasan adalah tentang bagaimana peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapin yang meliputi; keteladanan, nasehat, motivasi, hukuman dan pengawasan serta faktor-faktor yang mempengaruhi peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di sekolah tersebut, baik faktor pendukung maupun faktor penghambatnnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapin yang meliputi; keteladanan, nasehat, motivasi, hukuman, dan pengawasan serta serta faktor-faktor yang mempengaruhi peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di sekolah tersebut, baik faktor pendukung maupun faktor penghambatnnya. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, angket dan dokumenter. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan pengambilan simpulan menggunakan metode induktif Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapin sudah baik. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan dengan melalui pemberian keteladanan dengan menanamkan kedisiplinan di sekolah, memberikan nasehat baik pada saat berlangsungnya pembelajaran maupun di luar kelas, pemberian motivasi yang tidak henti-hentinya diberikan kepada siswa, memberikan hukuman kepada sisiwa yang melanggar tata tertib sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peranan guru bimbingan dan konseling dalam membina akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapin yaitu Faktor pendukung terdiri dari latar belakang guru bimbingan dan konseling, pengalaman kerja guru bimbingan dan konseling, kepribadian guru, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan pergaulan. Faktor penghambat yaitu Keluarga, Sarana dan Prasarana Sekolah.