Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Fikih di MTsN Banjar Selatan Banjarmasin
Daftar Isi:
- Hairul Nisa, 2017. Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Fikih di MTsN Banjar Selatan Banjarmasin. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing Drs. M. Ramli, M.Pd dan Siti Aisyah, M.Ag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media audio visual pada pembelajaran Fiqih di MTsN Banjar Selatan Banjarmasin, untuk mengetahui kendala apa saja dalam menggunakan audio visual pada pembelajaran Fiqih di MTsN Banjar Selatan Banjarmasin. Penelitian ini adalah (field research) atau penelitian lapangan yang bersifat diskriptif yakni memusatkan perhatian pada fenomena yang terjadi pada saat ini di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden maupun informan yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokmenter, wawancara dan observasi. Sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan adalah koleksi data, editing, klasifikasi data dan interprestasi data. Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media audio visual pada pembelajaran Fikih cukup sering dilihat dari data wawancara dan observasi dengan guru dan siswa dikarenakan penyesuaian materi Fikih. Dalam kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual guru mata pelajaran Fikih termasuk lihai dalam menggunakannya dengan ditunjang pendidikan akhir beliau yang notabene lulusan bidang keguruan serta pengalaman mengajar yang sudah lama. Kendala yang kadang terjadi dalam penggunaan media audio visual dapat disimpulkan bahwa ketersedian media yang kurang lengkap atau memadai karena dilihat dari banyaknya kelas dan guru yang juga sangat mengharapkan kelengkapan sarana agar menjadi lebih mudah dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media audio visual. dalam penggunaannya kadang terjadi tabrakan jadwal dalam menggunakan media audio visual oleh guru lain dikarenakan media yang disediakan oleh pihak sekolah sangat terbatas sehingga harus bergantian dan juga hambatan lainnya karena faktor listrik yang kadang juga mati mendadak saat penggunaan media audio visual berlansung, sehingga pelajaran tidak berjalan dengan lancar.