Syekh Ahmad Syamsuddin Al-Banjari dan Kitab "HIkayat Nur Muhammad"

Main Author: Zulfa, Jamalie
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
etc
Online Access: http://idr.uin-antasari.ac.id/8162/1/Prosiding%20AICIS%20Balikpapan%202014.pdf
http://idr.uin-antasari.ac.id/8162/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini didasari bahwa pengkajian terhadap naskah-naskah klasik keagamaan di Kalimantan Selatan merupakan bagian penting dari sejumlah lektur keagamaan yang telah dihasilkan oleh para ulama di Nusantara. Kehadiran naskah dimaksud selain merupakan cerminan keintelektualan ulama Nusantara pada masa dulu dan tradisi transmisi keilmuan, karya tulis keagamaan dimaksud juga merupakan warisan yang harus diteliti dan dikaji untuk dipahami sejarah, pengaruh, dan kontribusinya terhadap perkembangan ilmu-ilmu keIslaman pada masa sekarang. Salah satu di antaranya adalah Kitab Hikayat Nur Muhammad yang merupakan karya tulis klasik ulama Banjar, yakni Syekh Ahmad Syamsuddin al-Banjari (1618-1680 M). Seiring dengan keberadaan kitab dimaksud, mestinya secara ilmiah terdapat deskripsi yang jelas berkenaan dengan pola pemikiran, sejarah perkembangan, dan kajiankajian Islam di Kalimantan Selatan (Banjarmasin) sebagai salah satu lokus penting lahirnya karya tulis keagamaan pada abad ke 17, 18, 19 M dan seterusnya di samping daerah Aceh, Palembang, dan Banten. Banjarmasin menjadi referensi penting untuk memahami perkembangan kajian keIslaman dimaksud di Indonesia. Namun, keterbatasan data, usaha kodifikasi yang tidak maksimal, dan minimnya kajian-kajian penting terhadap lektur keagamaan di daerah ini mengakibatkan kurangnya informasi-informasi penting dimaksud. Atau pula, kajian-kajian tersebut tidak dilakukan secara intensif pada masalah tradisi keilmuan masyarakatnya. Karena itu, kajian terhadap Kitab Hikayat Nur Muhammad yang dihasilkan pada abad ke-17 M ini diharapkan menjadi kontribusi nyata terhadap pemahaman sejarah perkembangan pemikiran Islam di Banjarmasin dan kajian serupa berikutnya.