Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan
Daftar Isi:
- Rizali Anwar, 2016 Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMALB B/C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin. Skripsi Jurusan Kependidikan Islam-Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Pembimbing: Surawardi, M.Ag Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sebagai bekal untuk terjun kemasyarakat, karena melihat bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) mempunyai potensi yang sama dengan anak normal pada umumnya, oleh karena itu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sangat berperan dalam hal persiapan bagi anak berkebutuhan khusus dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) itu sendiri. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah tersebut. Subjek penelitian ini adalah guru Bimbingan dan Konseling, wali kelas, dan Kepala Sekolah. Objek penelitian ini adalah Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang meliputi program Bimbingan dan Konseling yang ada di SMALB tidak ada secara administrasi, akan tetapi dalam pelaksanaan dilapangan dilakukan dengan cara menyisipkan pada mata pelajaran karena mata pelajaran bimbingan disekolah tersebut tidak ada. Rencana layanan Bimbingan dan Konseling pun diadakan sebulan sekali dengan materi yang disesuaikan, layanan yang diberikan tanpa perencanaan atau yang bersifat insedental. Jenis-jenis layanan yang dilaksanakan meliputi (a) layanan orientasi; (b) layanan informasi; (c) layanan mediasi; (d) layanan penempatan dan penyaluran. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah terbagi menjadi dua yaitu yang pertama adalah faktor pendukung, meliputi kegiatan konferensi kasus dan kunjungan rumah. Faktor-penghambat meliputi (a) Kemampuan teknis Bimbingan dan Konseling; (b) saran dan prasana (c) organisasi dan administrasi Bimbingan dan Konseling.