Daftar Isi:
  • Rahmah Faradina, 1201451422, Kepribadian Remaja Dalam Pengasuhan Otoriter, Skripsi, 2016, Pembimbing: (I) Dra. Mulyani, M.Ag. (II) Yulia Hairina, M.Psi. Kata Kunci: Kepribadian, Remaja, Pola Asuh Otoriter. Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang selalu menuntut dan mengendalikan semata-mata karena kekuasaan, tanpa kehangatan, bimbingan dan komunikasi dua arah. Anak-anak dengan pola asuh seperti ini cenderung memiliki kompotensi dan tanggung jawab sedang, menarik diri secara sosial, dan tidak memiliki sikap spontanitas, otrang tua berlaku sangat ketat, dan mengontrol anak dengan mengajarkan standard tingkah laku, orang tua cenderung menetapkan standar dan mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman serta orang tua cenderung memaksa, memerintah dan menghukum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil kepribadian seorang remaja dalam pengasuhan otoriter dan untuk mengetahui dampak pola asuh otoriter bagi remaja. Kriteria didalam penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki yang berusia remaja yang mengalami pola asuh otoriter. Metode penelitian yang telah digunakan oleh penelitian adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan tes grafis psikologi terhadap tiga orang subjek perempuan dan satu subjek laki-laki. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan jika pola asuh otoriter yang diterapkan orang tua juga dapat mempengaruhi kepribadian anaknya. Gambaran ketiga subjek (M,S,A) yang mempunyai kepribadian dalam pengasuhan otoriter antara lain yaitu dari sisi sosialnya bahwa setiap subjek memiliki penyesuaian diri yang cukup baik, dia mampu menempatkan dirinya di lingkungan di mana ia berada, Selain itu ia mampu menjalin relasi secara baik dengan orang lain walaupun masih kurang percaya diri dalam bersosialisasi. Namun dari subjek I sisi sosialnya bahwa subjek terkesan kurang percaya diri sendiri, dan dalam hal penyesuaian dengan lingkungan terkesan lamban. Dari sisi emosi keempat subjek (M,S,A) mempunyai emosi yang tidak stabil, yang sering berubah-ubah apalagi dalam hal menetapkan keputusan terkesan ragu-ragu. Dampak yang didapatkan dari pola asuh otoriter adalah Mudah tersinggung, penakut, pemurung tidak bahagia, mudah terpengaruh, mudah stress, merasa kecil dalam keluarga, tidak mempunyai masa depan yang jelas, suka berbohong, tidak bersahabat dan rendah diri.