Nilai-nilai Islam yang Terkandung dalam Film 7 Petala Cinta (Perspektif Semiotika Roland Barthes)
Daftar Isi:
- Aropatul Hajjah: 1201431383. Nilai-nilai Islam yang Terkandung dalam Film 7 Petala Cinta (Perspektif Semiotika Roland Barthes). Skripsi, Jurusan Akidah Filsafat, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Pembimbing Dr. Irfan Noor, M.Hum. dan Dr. M. Rusydi, M.Ag. Kata kunci: nilai -nilai Islam, film, semiotika. Selama ini film merupakan tontonan yang paling banyak dinikmati kalangan masyarakat. Film dapat membentuk sekaligus sebagai cerminan, guru, ritual dalam mempengaruhi kehidupan. Banyak film yang menyampaikan nilai-nilai agama, salah satunya film 7 Petala Cinta. Film 7 Petala Cinta menarik untuk diteliti, karena selain banyak mengandung nilai -nilai yang sarat dengan agama, ia juga mengkritik pola pikir masyarakat sekarang, yang sudah menjadi wajar di tengah masyarakat. Selain itu, film ini diadopsi dari novel Jazirah Cinta karya Randu Alamsyah, merupakan seorang novelis Banjar, Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan merumuskan dua masalah yaitu mengetahui bagaimana deskripsi film 7 Petala Cinta dan apa saja nilai-nilai Islam yang dikandung oleh film 7 Petala Cinta perspektif semiotika Roland Barthes. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, karena Roland Barthes menggungkap tanda secara lengkap, jelas, terperinci, bahkan dapat mengungkap sejumlah fenomena budaya massa, yang tersembunyi dibalik film. Metode ini, dipilih adegan yang akan diungkap dengan metode tanda, penanda, petanda serta denotasi, konotasi dan tanda konotasi . Penelitian ini menemukan, pertama, bahwa deskripsi film 7 Petala Cinta yaitu terdapat pada tema yang berisi tentang takdir Tuhan yang telah ditetapkan bagi manusia. Setting cerita yang digunakan, memperlihatkan lingkungan yang dianggap baik ditandai dengan madrasah, sedangkan lingkungan yang dianggap sebagai pusat kemaksiatan ditandai dengan hiburan malam, diskotik dan sejenisnya, yang beroperasi pada malam hari. Alur cerita yang digunakan berisi tentang taubat, yaitu taubat yang sebenar-benarnya dilakukan dengan penuh penyesalan, tidak akan mengulangi kesalahan tersebut, serta diiringi dengan perbuatan baik (taubat nashuha). Kedua, nilai -nilai Islam yang terkandung dalam film tersebut, yaitu taubat, kesabaran, permintaan maaf, tingkah laku pergaulan, pasrah / menerima, penghargaan, berterima kasih, penghargaan, ketaatan dan kesopanan.